INHILKLIK.COM, WASHINGTON DC – Presiden Amerika Serikat Donald Trump baru saja melakukan sambungan telefon dengan Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan. Dalam kesempatan tersebut, Trump menegaskan kembali dukungan AS ke Turki.

Sebagaimana selama ini, Ankara merupakan salah satu mitra strategis bagi Washington. Gedung Putih menyebut ikatan antara kedua negara, meliputi kerjasama bilateral, sekutu NATO, dan koalisi antiteror di Suriah.

Diwartakan Reuters, Rabu (8/2/2017), Trump juga membicarakan tentang komitmen kedua negara untuk memerangi terorisme dalam segala bentuk. Presiden AS yang baru dilantik pada 20 Januari 2017 itu juga menyambut kontribusi Turki dalam memerangi musuh bersama dunia, yakni terorisme dan khususnya menggempur ISIS.

Akhir pekan lalu, Trump juga menghubungi Presiden Ukraina Petro Poroshenko. Keduanya membahas perjanjian kerjasama menciptakan perdamaian di perbatasan antara Ukraina dan Moskow. Pembicaran diplomatik antara Trump dan Poroshenko merupakan yang pertama kali terjadi sejak miliarder AS tersebut dinyatakan sebagai jawara Pilpres AS 2016.

Pada masa pemerintahan Obama, AS menjatuhkan sanksi terhadap Rusia karena ulah negara itu menganeksasi Semenanjung Crimea dari Ukraina pada 2014. Berbeda dengan pendahulunya, Donald Trump beberapa waktu lalu menyampaikan akan meninjau ulang sanksi yang dijatuhkan kepada Moskow.

Konflik antara Ukraina dan Rusia yang berlangsung sejak April 2014 itu telah menelan lebih dari 10 ribu korban jiwa. Ketegangan baru sekali lagi semakin menjauhkan kedua negara sejak pertengahan Desember 2016. (okezone)