Selain Ponsel, Xiaomi Ingin Bawa Produk IoT ke Indonesia

Ahad, 12 Februari 2017

Senior Vice President Xiaomi Wang Xiang (Liputan6.com/ Agustin Setyo Wardani).

INHILKLIK.COM, JAKARTA - Diungkapkan oleh Senior Vice President Xiaomi Wang Xiang, Indonesia merupakan salah satu pasar terpenting bagi Xiaomi. Hal ini dibuktikan dengan Mi Fans yang begitu setia terhadap Xiaomi.

"Dalam tiga tahun ke depan, rencananya kami akan membawa lebih banyak produk Xiaomi ke Indonesia. Karena kami punya banyak fans yang suka dengan produk smartphone kami. Tapi, kami juga punya ekosistem produk yang populer. Sehingga kami fokus membawa produk-produk tersebut ke Indonesia," tutur Wang dalam sebuah sesi wawancara khusus yang diikuti Tekno Liputan6.com, Jumat (10/2/2017) sore.

Ia mengatakan, produk-produk Xiaomi yang terkoneksi dengan internet sebelumnya sudah cukup populer di negara lain seperti Tiongkok, India, dan Singapura. Makanya, Indonesia akan menjadi pasar Xiaomi selanjutnya untuk memasarkan berbagai produk IoT tersebut.

Meski begitu, pria yang disebut-sebut sebagai pengganti Hugo Barra itu menyebutkan, semuanya tak bisa dilakukan dalam waktu dekat. "Kami akan menghadirkannya satu demi satu dan perlahan-lahan," ujar Wang. Nantinya, produk-produk tersebut akan dipasarkan oleh PT Erajaya Swasembada melalui Mi Store di Indonesia.

 

 

Bagaimana Capai Target di Indonesia?

Optimistis Capai Target di Indonesia

Wang mengungkapkan, setelah resmi masuk ke pasar Indonesia dengan smartphone 4G-nya, Xiaomi memiliki target untuk menaikkan penjualan 15 persen pada 2017. Namun, Wang enggan menyebut angka pastinya.

Bukan hanya itu, pria yang pernah berkarier di Qualcomm ini optimistis, Xiaomi mampu menempati pasar top 5 di Indonesia pada 2017. Hingga kuartal ketiga 2016, pasar smartphone dalam negeri dikuasai oleh Samsung, Oppo, Asus, Advan, dan Lenovo.

"Tahun ini kami berusaha ada di posisi Top 5 di Indonesia dengan mematuhi peraturan TKDN," ucap Wang.

Optimisme ini juga ditunjukkan dengan upaya Xiaomi bersama PT Erajaya Swasembada dan PT SatNusa Persada untuk mencapai TKDN 30 persen pada tahun 2017 ini. Sebagai informasi ponsel Redmi 4A yang baru diluncurkan memenuhi TKDN 20 persen yang sertifikasinya didapatkan pada Desember 2016.

Berkompetisi dengan Vendor Tiongkok

Wang tak memungkiri di Indonesia Xiaomi bersaing dengan vendor smartphone Tiongkok lainnya. Namun, ia memastikan bahwa Xiaomi berbeda dengan kompetitor lainnya.

"Bagi kami, innovation for everyone. Kami ingin membuat teknologi untuk semua orang dan memastikan bahwa siapa saja bisa menikmati teknologi terbaru dengan performa tinggi namun dengan harga yang terjangkau," ujar Wang menjelaskan.

Tak hanya itu, bekerja sama dengan mitra artinya bisa memberikan after sales service bagi pengguna Xiaomi di Indonesia. Tak hanya itu, Xiaomi juga terbuka dengan kemitraan bersama partner teknologi baik dengan aplikasi lokal maupun operator telko untuk menghadirkan layanan yang lebih baik. (Liputan6.Com)