Kisruh KONI Inhil, Syamsudin Uti Ajak Pengcab-pengcab Duduk Semeja

Senin, 20 Februari 2017

Ketua KONI Kabupaten Inhil, H. Syamsudin Uti

INHILKLIK.COM, TEMBILAHAN - Ketua Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Inhil, H Syamsudin Uti mengatakan kisruh di tubuh KONI Inhil terlalu jauh dibicarakan di DPRD Inhil, sementara dirinya dan pengurus lain tetap terbuka.

"Kita punya kantor, mari kita duduk satu meja, tak perlu melibatkan DPRD Inhil, seolah-olah KONI Inhil tertutup. Dan cabor-cabor yang menghadap ke DPRD juga sering ke Kantor KONI kenapa mesti menutup diri, kantor KONI disiapkan untuk wadah kita bersama," ucap Syamsudin Uti yang akrab disapa SU ini.

Mengenai adanya pendapat yang mengatakan tentang pemberhentian sepihak kepada As'ad selaku Sekertaris Umum KONI, dengan keras SU membantah.

SU menambahkan, As'ad resmi diganti dari Sekjen melalui proses rapat pengurus inti KONI, dengan alasan tentang keaktifannya di pengurus. Selain itu, menurutnya lagi di dalam AD/ART pengurus KONI tidak boleh rangkap jabatan, sedangkan As'ad terdaftar sebagai Ketua Pengcab Takraw.

"Ketika selesai pelaksanaan  Porprov Oktober 2014 lalu, As'ad tidak pernah lagi ngantor, kurun waktu 1 tahun lebih As'ad tidak aktif dan dia sibuk ngurus pekerjaannya. Sebagai ketua yang mengangkatnya, tentu kita kehilangan sosok dalam pengelolaan ADM, pada akhirnya dalam rapat pengurus inti KONI disetujui menggantikan posisi As'ad ke Fachruddin untuk menjadi sekretaris umum, dan alhamdulillah pekerjaan bisa berjalan lancar sampai saat ini," jelasnya.

Sementara itu, pernyataan As'ad yang ditanggapi SU tersebut seperti di berita kan sebelumnya mantan Sekretaris KONI Inhil As'ad, mengatakan, permasalahan berbagai pelanggaran yang dilakukan Ketua dan pengurus KONI Inhil, untuk itu mereka telah menyurati Ketua KONI Provinsi Riau pada tanggal 12 Januari lalu.

"Hasil evaluasi kami selama ini, ada beberapa catatan dan pelanggaran yang dilakukan pengurus KONI Inhil," ungkap As'ad.

Disebutkannya, selama ini dalam pergantian pengurus dilakukan tanpa mengacu kepada mekanisme dan AD/ART KONI, sehingga menimbulkan kontravesial dan ketidakharmonisan antar pengurus KONI dan Pengcab.

Walaupun sekiranya perseteruan internal KONI sudah mencuat keperamukaan publik,dan tidak tanggung-tanggung permasalahan ini kian santer dibahas sampai di medsos namun SU tetap yakin permasalahan ini kan clear.

"Kita tetap optimis polemik ini masih bisa diselesaikan di tubuh pengurus sendiri dan tanpa melibatkan pihak lain," Pungkas Ketua Koni SU yang juga merupakan ketua Partai Demokrat tersebut. (snj