Bahaya Slime, Mainan Anak Yang Sedang Booming

Senin, 20 Februari 2017

(Foto/Int)

INHILKLIK.COM - Yang namanya mainan biasanya bertujuan untuk memberikan hiburan dan kebahagiaan. Tapi tidak mendatangkan kenahagiaan, mainan juga tidak jarang memberikan luka. Terutama untuk anak-anak umur 4 tahun dan dibawahnya diketahui punya resiko yang cukup tinggi. Kejadian-kejadian itu diantaranya tersedak karena mainannya termakan, luka bakar, tercekik, tenggelam dan keracunan waktu main sama mainan.

Dan salah satu mainan yang lagi naik daun ini adalah slime ini. Mulai dari anak-anak hingga dewasa, saat ini gemar memainkan mainan ini. Berdasar tingkat kekentalan, slime punya banyak sekali rupa dan jenisnya. Dan kebanyakan memang slime bentuknya kental dan pekat. Tapi jangan salah, ternyata mainan yang kelihatannya lucu ini juga menyimpan marabahaya.

Dikutip dari keepo.me, Komponen pokok dari slime adalah polysaccharide guar gum dan sofium tetraboraye. Meski gitu, ada komponen lain seperti Polyvonyl acetate dan borax yang kita ketahui bahan berbahaya jika masuk ke dalam tubuh. Bahaya dari masuknya bahan tersebut kedalam tubuh diantaranya bisa menurunkan tekanan darah, menyebabkan gangguan otak, kerusakan ginjal dan sebagainya.

Racun pada mainan bisa masuk ke tubuh anak lewat sistem pernafasan, pencernaan dan kulit. Acapkali, kita melihat anak-anak yang lagi main, memasukin mainan ke dalam mulutnya, bahkan mereka makan. Lewat cara kayak seperti inilah, racun-racun bisa masuk ke dalam sistem peredaran darah anak. Dan tidak hanya itu, perilaku anak yang kerap mencium mainan juga jadi pintu masuknya zat-zat berbahaya.

Menurut Dr. Oktri Zulmaidi, seorang dokter yang bertugas di RSUD Embung Fatimah Batam mengatakan kepada Riau24.com, secara umum ada beberapa bakteri yang hidup di tangan.

"Anak-anak memainkan slime pasti dengan tangan. Bakteri-bakteri tersebut diantaranya pseudomonas, streptococcus, shigella, haemophillus, dan hepatitis a. Mengingat slime yang dimainkan berulang Kali tentu nya bisa salah satu sumber penyakit. Karena tidak seperti tangan kita yg bisa dicuci , slime yg dimainkan itu hanya disimpan Dan dimainkan berulang-ulang Kali,"ujarnya, Senin 20 Februari 2017.

Lebih lanjut Dr. Oktri mengatakan apabila mainan ini diberikan kepada anak-anak haruslah dibawah pengawasan orang tua. Karena anak-anak biasanya menghirup, memasukkan kedalam mulut. Dan tentu aja itu bisa jadi jalan kuman untuk menginfeksi tubuh

Jadi sebaiknya, baca baik-baik dan ikuti label usia, peringatan, pesan keselamatan dan petunjuk perakitan buat semua mainan. Karena, pedoman usia dikasih buat alasan keamanan dan tidak boleh diabaikan bahkan meskipun si anak tampaknya maju buat usianya.

Jangan ragu buat membuang mainan yang sudah rusak dan tidak layak pakai, serta langsung laporkan ke produsen atau pihak yang bersangkutan kalaun mainan itu menimbulkan bahaya (Riau24.com)