Robi, Korban Asal Pekanbaru Yang Tewas Dikeroyok Meninggalkan Istri Yang Tengah Hamil

Kamis, 30 Maret 2017

Jasad Robi saat dimasukkan ke dalam ambulan saat dibawa ke RS Bhayangkara Polri, Kamis (foto/rpc)

INHILKLIK.COM, PEKANBARU - Isak tangis memenuhi ruang penyelenggara jenazah RSUD Arifin Ahmad di Jalan Mustika, Pekanbaru.
Melihat jasad Robi (35) terbujur kaku yang meninggal diduga dibunuh sekitar pukul 05.00 WIB, Kamis (30/3).

Beberapa sanak keluarga datang ke rumah sakit melihat kondisi korban. Tampak beberapa perempuan terisak menangis tersedu.

Selang beberapa jam kemudian, korban dibawa ke RS Bhayangkara Polri di Jalan Kartini, Pekanbaru untuk dilakukan otopsi.

Dari belakang ambulance, jasad korban digiring rekan sejawat dan keluarga menggunakan sepeda motor dan mobil.

Sebagaimana diketahui, Robi meninggal diduga dibunuh akibat perkelahian yang terjadi di Jalan SM Amin atau Arengka Dua, Kecamatan Payung Sekaki, Pekanbaru.

Menurut salah satu rekan korban, Amrizal (35) mengatakan bahwa Robi merupakan salah satu anggota organisasi pemuda Kecamatan Payung Sekaki. "Ya, Robi anggota saya juga," jawab Amrizal saat ditemui Pekanbaru Pos Group, di RSUD Arifin Ahmad.

Dia mengaku mengetahui kejadian yang menimpa rekannya itu. Awalnya, Robi dan dua orang rekannya sedang berada di Jalan Tuanku Tambusai dekat kafe.

Kemudian korban mendapat laporan dari pemilik kafe ada tamu yang tidak membayar minuman.

Sehingga Robi dan dua rekannya mencari pelaku. Setibanya di cafe tersebut terjadi perkelahian.

"Pelaku ada delapan orang bang. Robi cuma dua orang dengan temannya. Saat itu Robi ditikam dan pelaku kabur," kata Amrizal.

Dia mengaku sangat prihatin dengan kasus kematian temannya. Sebab istri korban saat ini sedang hamil.

"Saya mengenal baik beliau (Robi) bang. Dia orangnya baik dan sudah 15 tahun bergabung dengan kita," cerita Amrizal sambil berangkat ke RS Bhayangkara.

Sementara dari hasil visum yang dilakukan tim Forensik RS Bhayangkara, di tubuh korban terdapat beberapa luka tusukan.
Hal ini disampaikan Kapolsek Payung Sekaki, AKP Benny Syaf didampingi Kasubbid Yanmed (pelayanan medis) Bidokkes RS Bhayangkara Polri Polda Riau, Kompol Supriyanto usia otopsi korban. "Kita sudah mendapatkan hasil otopsi. Ada tujuh luka kekerasan tajam," jelas Benny.

Sementara penyebab kematian korban, lantaran luka kekerasan benda tajam dan terjadi pendarahan.

Sejauh ini, kata Benny, pihaknya telah mengamankan dua orang terperiksa sebagai saksi. "Saksi ada empat orang yang kami periksa. Dua perempuan dan dua laki-laki," ujarnya.

Selain Robi, salah satu rekannya bernama Eri (32) juga menjadi korban penganiayaan tersebut.
Eri mengalami satu luka tusukan di bagian perut kiri, bahu luka gores dan telah dirawat di Klinik di Jalan Darma Bakti. "Korban dua orang. Satu meninggal dan satu lagi dalam perawatan," sebut Benny.

Sementara tersangka pelaku dalam kasus dugaan pembunuhan ini lebih dari satu orang. Hanya saja pihak kepolisian masih melakukan penyelidikan. Bahkan untuk motif pembunuhan juga masih belum ada kejelasan.

Barang bukti dalam kasus ini, diamankan sebilah parang, sepasang sendal jepit dan sepotong kayu.

Peristiwa yang menyebabkan Robi meninggal dunia, sambung Kapolsek, korban sedang berada di Jalan SM Amin atau kawasan AKAP, Kelurahan Labuh Baru Barat, Kecamatan Payung Sekaki.

Ketika itu, menurut keterangan saksi ditempat kejadian perkara (TKP), pelaku sedang minum di Cafe Aris sekitar pukul 03.00 WIB.

Kemudian pelaku mengajak seorang wanita yang bekerja dicafe untuk berhubungan badan.

Namun setelah puas, pelaku diduga langsung kabur tanpa membayar wanita tersebut.

Kemudian pekerja kafe memberitahukan kepada Robi dan dua orang rekannya yang berada disekitar kafe Aris saat itu.

Korban dan kawannya langsung masuk ke kafe lalu melihat ada sekitar delapan orang sedang memukul seorang tamu kafe.

Lalu korban dan kawannya mencoba membantu, namun terjadi pengeroyokan dari pelaku tersebut.

Merasa terpojok, korban lari kearah depan kafe. Namun dikejar tiga orang pelaku melakukan pemukulan.

Sehingga korban mengalami luka bersimbah darah dan meninggal di TKP yang ditemukan warga pada pagi harinya dalam keadaan terlungkup.

" Sesuai dari keterangan saksi, kejadian ini bermula saat terjadi perkelahian yang berujung penganiayaan. Namun korban mengalami luka cukup serius dan meninggal ditempat," jelas Benny.

Sejauh ini, kasus kematian Robi masih dalam penyelidikan. Untuk mengungkap pelaku, Polsek Payung Sekaki akan dibekap oleh Satuan Reserse Kriminal (Satreskrim) Polresta Pekanbaru.

" Kita masih melakukan penyelidikan dan memeriksa saksi-saksi. Kita doakan pelaku cepat terungkap," harap Kapolsek. (rpc)