Manfaatkan Lahan Tidur Jadi Lahan Pertanian, Gubri: Dukung Program Nasional

Rabu, 26 April 2017

Pj.Bupati Kampar Syahrial Abdi dan Ketua DPRD Kampar Ahmad Fikri ketika melakukan melakukan gerakan tanam Jagung di lahan Integrasi 10 ribu hektar di Desa Bina Baru Kecamatan Kampar Kiri Tengah, Rabu (26/4/2017).

INHILKLIK.COM, KAMPAR - Kegiatan penanaman serentak Jagung Integrasi di Desa Bina Baru Kecamatan Kampar Kiri Tengah selain untuk peningkatan pendapatan masyarakat, juga agar terciptanya swasembada jagung serta dapat mengekspor komoditas jagung.

Hal ini juga sejalan dengan program nasional, kata Gubernur Riau Arsyadjuliandi Rahman ketika melakukan gerakan Tanam Jagung Dilahan Integrasi 10 Ribu Hektar di Desa Bina Baru Kecamatan Kampar Kiri Tengah, Rabu (26/4/2017).

Guna memudahkan para petani melakukan aktifitas perkebunan dan pertanian diharapkan akses transportasi menuju lahan tersebut diperbaiki, ucap Arsyadjuliandi Rahman.

Sementara, Pj Bupati Kampar Syahrial Abdi dalam sambutannya mengungkapkan dengan kerjasama dan sinergi yang baik, nasib para petani bisa lebih baik serta mampu meningkatkan kesejahteraan petani.

"Kita harus bekerjasama dan bergotong royong dalam hal pertanian sesuai dengan visi misi Presiden untuk menjadikan Indonesia sebagai lumbung pangan dunia," Ujarnya.

Pemerintah Kabupaten Kampar melalui dinas perkebunan mengharapkan dengan penanaman Jagung Serentak ini mampu menjadikan Kabupaten Kampar sebagai pengekspor Jagung di Indonesia.

Guna mendukung program swasembada pangan seperti yang dicanangkan pemerintah pusat, Pj.Bupati Kampar mengajak masyarakat untuk memanfaatkan lahan kosong menjadi lahan pertanian.
 
"Seperti keinginan pak Presiden Jokowi, masyarakat yang memiliki lahan tidak dipakai atau lahan tidur, sebaiknya dipakai untuk menanam padi, jagung atau palawija lainnya. Sebab Pemerintah Pusat menargetkan tahun 2017 kita sudah swasembada pangan dan tahun 2045, Indonesia ditargetkan menjadi lumbung pangan dunia," Ujarnya lagi.

Lahan perkebunan yang dipersiapkan untuk tanaman jagung ini menggunakan sistem tumpang sari bersama tanaman sawit dengan Luas lahan 83 hektar. Kegiatan ini melibatkan unsur Pemerintah Provinsi, Pemerintah Kabupaten Kampar dan TNI. (kmc)