GAMARI Prediksi Peluang LE – Syamsuar di Pilkada Riau dan Wahid-Sulastri di Pilkada Inhil 2018

Rabu, 03 Mei 2017

Ilustrasi LE-Syamsuar.

INHILKLIK.COM, PEKANBARU – Dalam menyongsong Pilkada serentak pada tahun 2018 yang akan datang, sejumlah lembaga survey mulai menjajaki tokoh-tokoh yang cocok untuk diusung maju dalam kontestasi Pilkada serentak tersebut.

Media cetak maupun elektronik juga sudah dibanjiri dengan sosok yang berkeinginan maju, ada juga yang gencar memasang baliho tanda pengenalan bagi masyarakat. Itulah fenomena yang terjadi saat ini,  wabbilkhusus di Wilayah Provinsi Riau.

“Di Provinsi Riau sendiri juga akan melaksanakan hajatan tersebut, baik itu Pemilihan Gubernur – Wakil Gubernur Riau maupun Pemilihan Bupati-Wakil Bupati Kabupaten Indragiri Hilir. Dari sisi akademis, hal tersebut wajar-wajar saja, sama yang tempo lalu diutarakan Prof Sujianto selaku Guru Besar Universitas Riau sewaktu mengadakan Seminar Publik terkait dengan isu-isu kekinian.” tukas Larshen Yunus selaku Ketua Presidium GAMARI.

Larshen Yunus, yang merupakan Alumni Pascasarjana Sosiologi, Universitas Riau ini menambahkan, Iklim politik di Wilayah Provinsi Riau tidak ada habisnya, tahun 2018 yang akan datang diprediksi menjadi kontestasi yang menggairahkan, bahkan mungkin saja sama panasnya dengan suhu politik di DKI tempo lalu.

Seperti yang telah diprediksi oleh jajaran pengurus Presidium GAMARI, yang mana kegiatan Focus Group Discussion yang dilakukan di Pendopo Kampus Universitas Riau (02/05/2017) tersebut,  menghasilkan beberapa prediksi yang dianggap strategis untuk ditelaah lebih jauh, hasilnya adalah apabila pasangan ini benar-benar bisa disatukan maka kemungkinan besar kemenangan akan berpihak kepada mereka, yaitu Pasangan Calon Gubernur-Wakil Gubernur Riau, Ir HM Lukman Edy MSi dan Drs H Syamsuar MSi serta Pasangan Bupati – Wakil Bupati Indragiri Hilir, Abdul Wahid, SPdi – Hj Sulastri Abubakar SSos MH.

Larshen menjelaskan, Prediksi tersebut akumulasi dari beberapa kegiatan diskusi yang bersifat ilmiah, dan sangat jauh dari upaya-upaya yang spekulatif. Presidium Pusat GAMARI pada dasarnya melihat hal tersebut jauh sebelum adanya prediksi dari beberapa pengamat politik, misalkan saja seperti LE sapaan Lukman Edy, beliau adalah barometer Kawula Muda dari Provinsi Riau yang selama ini sudah sangat berpengalaman di kancah Nasional.

Jejak karirnya mulai dari beberapa kali menjadi anggota DPRD Provinsi Riau, hingga periode kedua saat ini mengemban amanah sebagai anggota DPR-RI. Belum lagi beliau juga pernah diberi amanah dan kepercayaan dari Presiden ke-6, Susilo Bambang Yudhoyono, dengan menjadi Menteri Percepatan Daerah Tertinggal pada masa kabinet indonesia bersatu.

Lain halnya dengan Syamsuar, beliau adalah birokrat yang sarat akan pengalaman, ulung di segala bidang. Sebelum jadi Bupati Siak dua Periode, beliau juga pernah mengemban amanah menjadi Pjs Bupati Kabupaten Kepulauan Meranti. Alumni Pascasarjana, FISIP Universitas Riau ini juga dikenal sebagai salah satu Bupati yang kinerjanya penuh dengan inovasi, sehingga ngak salah lagi terus menerus memperoleh penghargaan atas prestasi yang ia miliki.

Masih kata Larshen, pada sisi yang lain, yaitu tentang sosok Abdul Wahid, bagi mereka yang tahu persis tentang kondisi dan situasi Riau, maka seorang AW sapaan akrab Abdul Wahid tidak asing lagi kita dengar. Figur muda yang terkenal ramah dan mudah senyum ini adalah tokoh masa depan bagi Masyarakat Riau. Sudah dua periode mengemban amanah sebagai anggota DPRD Provinsi Riau dan berturut-turut dicap sebagai peraih suara terbanyak dari Daerah Pemilihan Kabupaten Indragiri Hilir. Sosok AW sangatlah tepat bagi kemajuan negeri seribu parit.

Larshen menambahkan, pada sosok Sulastri, bagi para generasi muda yang berdomisili di daerah Inhil tentunya sangat mengenal beliau. Sebelum menjadi anggota dewan, beliau sudah kerap ambil bagian berbaur ditengah-tengah masyarakat. Pernah menjadi Ketua KNPI Kabupaten Inhil dan beberapa pucuk pimpinan organisasi kemasyarakatan tingkat Kabupaten Inhil. Wanita berparas cantik tersebut juga pernah menjadi anggota DPRD Kabupaten Indragiri Hilir selama 10 tahun, sebelum bertugas sebagai anggota DPRD Provinsi Riau saat ini.

“Oleh karena itu, tidak salah lagi apabila Presidium Pusat GAMARI selaku organisasi yang mulai tahun 1991 berdiri sebagai bahagian dari sejarah Riau memprediksi bahwa kedua pasang Paslon tersebut akan menang apabila benar-benar diusung oleh partai politik yang serius ingin membangun negeri ini lebih lagi. Riau membutuhkan sosok pemimpin yang cerdas, lugas, enerjik dan potensional. Dan hal tersebut ada pada kedua pasangan calon, prediksi dari Presidium Pusat GAMARI tersebut,”  ujar Larshen Yunus yang juga Alumni Pascasarjana, FISIP – Universitas Riau. (*/koranirau)