Ramadhan Mendatang, Tidak Ada Alasan Beras Naik

Kamis, 04 Mei 2017

INHILKLIK.COM, PEKANBARU - PEMERINTAH memastikan bahwa stok pangan jelang Ramadan dan Idul Fitri 2017 aman. Bahkan, Presiden RI, Ir Joko Widodo sudah memerintahkan agar stok maupun harga pangan distabilkan. Hal ini supaya tidak memberatkan rakyat Indonesia.

‘’Stok harus distabilkan atas perintah Presiden Joko Widodo. Bahkan, setiap minggu kami semua diingatkan agar menjaga harga jelang Ramadan dan Idul Fitri,’’ ujar Menteri Pertanian (Mentan) RI, Amran Sulaiman usai rapat koordinasi dan video conference terkait antisipasi kenaikan harga dan ketersediaan pangan di Mabes Polri, Rabu (3/5).

Rakor dihadiri Kapolri Jenderal Tito Karnavian, Menteri Dalam Negeri (Mendagri), Tjahjo Kumolo, Direktur Utama Perum Bulog, Djarot Kusumayakti dan Ketua Komisi Pengawas Persaingan Usaha Syarkawi Rauf.
 
Amran mengatakan, bahwa stok beras Indonesia melimpah. Karenanya, ia menegaskan, tidak ada alasan para pedagang maupun lainnya untuk menaikkan harga beras. ‘’Stok beras kita 2,2 juta ton. Tidak ada alasan harga beras naik. Saya pertegas tidak ada alasan harga beras naik,’’ ucapnya.

Melihat banyaknya stok beras itu, Amran mewanti-wanti agar para pedagang jangan pernah memainkan harga beras. Sehingga memberatkan rakyat. Dijelaskannya, harga beras di pasaran dijual Rp11.300-Rp11.900 per kilogram.

‘’Tidak ada alasan harga naik terutama beras. Selain beras, harga dan ketersediaan cabai, gula bawang dan lainnya aman. Kami pastikan sesuai arahan Presiden,’’ ungkap Amran.
   
Bentuk Tim Khusus

Sejalan dengan intruksi Presiden RI, Joko Widodo dan Mentan RI, Amran Sulaiman terkait stok dan harga pangan jelang Ramadan dan Idul Fitri, Kepolisian Daerah (Polda) dan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau langsung membentuk tim khusus pengawasan ketersediaan dan lonjakan harga Sembilan Bahan Pokok (Sembako).

Persiapan ini dilakukan dengan menggelar Rapat Koordinasi (Rakor)  membahas ketersediaan dan stabilitas bahan pangan dan komoditas lainnya, Rabu (3/5) di ruang Tribrata, Polda Riau. Sasaran operasi tim khusus ini adalah para spekulan yang biasa menimbun harga barang menjelang puasa dan hari raya umat Islam itu.
 
Tim ini langsung diketuai Direktur Reserse Kriminal Khusus Polda Riau, Kombes Pol Johny Edizzon Isir. Tim ini melibatkan Dinas Pasar dan Perindustrian Pemerintah Provinsi Riau, Bulog serta Badan Ketahanan Pangan.
 
‘’Sudah dibentuk berdasarkan perintah dari Kapolda Riau Irjen Pol Zulkarnain,’’ sebut Kabid Humas Polda Riau Kombes Guntur Aryo Tejo SIK MM, Rabu (3/5).
 
Menurut Guntur, dibentuknya tim ini juga berdasarkan instruksi dari Kapolri, Jenderal Tito Karnavian setelah menggelar rapat bersama Menteri Perindustrian dan Perdagangan, Menpan-RB, serta Badan Ketahanan Pangan.
 
‘’Tujuannya mengantisipasi lonjakan barang kebutuhan menjelang Ramadan dan Lebaran Idul Fitri supaya tidak menimbulkan keresahan pada masyarakat,’’ sebut Guntur.

 Turun ke Sejumlah Pasar

Guntur menerangkan, nantinya tim yang dibentuk akan turun ke sejumlah pasar, pusat distribusi Sembako, jalur distribusi serta pusat perbelanjaan lainnya di setiap kabupaten/kota di Riau. Operasi pasar dilakukan secara rutin tiap harinya dan akan dievaluasi untuk mencari solusi jika terjadi lonjakan. (rpz)

‘’Hasilnya akan dievaluasi oleh Kapolda Riau setiap dua pekan sekali. Bahkan, polres disetiap kabupaten/kota juga akan dibentuk tim khusus serupa yang melibatkan pihak-pihak terkait dari pemerintah daerah,’’ ucap Guntur.

Guntur menambahkan, tim ini bertujuan mengantisipasi adanya monopoli perdagangan. Kepala pasar yang ada di setiap kabupaten akan dikumpulkan dan mendata para tengkulak kebutuhan pokok.
 
‘’Yang paling penting itu mengantisipasi penimbunan barang, ini akan ditindak tegas jika kedapatan. Ketersediaan barang harus terjaga menjelang dan selama Ramadan, serta Lebaran Idul Fitri,’’ tegasnya.

Sejauh ini, sambung Guntur dilihat dari kondisi kebutuhan pokok di Riau masih aman dan terjangkau masyarakat. Belum ada ditemukan penumpukan ataupun penimbunan bahan pokok setelah Polda menurunkan intelijen ke sejumlah lokasi.
 
Dalam hal ini, tim bentukan Polda meminta kerjasama masyarakat supaya melaporkan adanya penimbunan barang. Kepolisian berjanji segera menindaklanjuti dan memberikan sanksi tegas. ‘’Paling rawan ditimbun itu beras, gula, minyak dan lainnya,’’ urai Guntur. (rpz)