Kesulitan Melintas Didera Banjir Warga Minta Tinggikan Badan Jalan

Senin, 15 Mei 2017

INHILKLIK.COM, PANGKALAN KERINCI - Ratusan warga Desa Rantau Baru Kecamatan Pangkalan Kerinci dirundung malang tak berkesudahan. Jika, hujan turun lebat, satu-satunya akses jalan darat dari kampung menuju ibu kota Kecamatan Pangkalan Kerinci terendam banjir. Mereka kesulitan melintas dan terpaksa menggunakan sampan dan pompon. Tak hanya itu, jika luapan Sungai Kampar karena air pasang, jalan sepanjang 3,5 kilometer itu juga bagai lautan tak bertepi.

‘’Inilah kondisi jalan ke kampung kami. Kalau debit Sungai Kampar naik, baik karena pasang atau hujan kami kesulitan lewat,’’ungkap Adi S (35), warga Desa Rantau Baru, Senin (15/5).

‘’Kalau kondisi parah macam ini sudah berlangsung dua pekan bang,’’imbunya menyebut badan jalan yang terenda hampir bahkan lebih selutut orang dewasa.

‘’Sampai kini kalau sopir berani tetap bisa lewat, tapi dengan susah payah. Kalau tidak bisa lewat robin,’’ungkapnya lagi.

‘’Bapak-bapak pemegang kebijakan dan pengambil keputusan di Pemkab Pelalawan tolong lah sisakan sedikit anggaran itu untuk perbaikan jalan kampung kami,’’ungkapnya berhiba hati.

Menurut Adi serta sejumlah warga lainnya, warga tidak meminta agar jalan itu di rigid beton atau aspal. Namun jika hal itu terpenuhi tentu sangat membanggakan masyarakat. ‘’Namun yang penting saat ini, ditinggikan saja badan jalan sama tinggi dengan  akses jalan  PT RAPP. Jadilah, biar kami tak naik ampibi (mobil yang terendam,red) balik kampung. Biar kami merasakan pula macam kampung-kampung atau desa lain.  sekarang ini naik pompong tanggung, kampung belum kena air, tapi jalan sudah macam lautan. Tak tahu kami tempat mengadu. Oang kampung kami tak ada yang jadi pejabat tinggi,’’bebernya.

Jika jalan terendam karena banjir tahunan warga setempat sudah memakluminya hingga rumah panggung warga ikut terendam. Namun, akses jalan yang terendam, yang menjadi urat nadi aktivitas perekonomian masyarakat, maka satu-satunya solusi warga minta badan jalan ditinggikan. ‘’Tinggal ditimbun saja oleh Pemda atau minta CSR perusahaan. In syaa Allah bisa itu, tapi itu tadi karena suara kami tak terdengar. Jadilah, kesedihan itu dimakan sendiri warga kampung,’’tutur Adi.

Padahal sambungnya, Desa Rantau Baru, yang sebelumnya dikenal Rantau Baru Bawah sudah terkenal menjadi objek wisata memancing bagi warga. Tak hanya warga Kabupaten Pelalawan, tapi hingga luar Riau. ‘’Kalau di kampung jalan Alhamdulillah sudah di semenisasi. Tapi tetap saja kalau banjir besar terendam. Tapi kalau akses jalan elok, tentu warga lebih terbantu lagi untuk berbagai aktivitas. Apalagi jarak kampung dengan ibu kota kecamatan sekaligus ibu kota kabupaten tak sampai 15 kilometer,’’pungkasnya.

Terpisah Kepala Desa Rantau Baru M Sahir membenarkan kalau pasang sudah merendam badan jalan ke desanya. ‘’Kami lah paya keluar masuk di banjir kini,’’ujar singkat M Sahir. (rpz)