Pelanggan PLN Area Rengat Nunggak Rp3,3 Miliar

Jumat, 19 Mei 2017

Ilustrasi (Foto/Int)

INHILKLIK.COM, PEKANBARU -Tunggakan tagihan listrik pelanggan Perusahaan Listrik Negara (PLN) area Rengat di Kabupaten Indragiri Hulu, Riau hingga kini mencapai Rp3,3 Miliar.  

Besarnya tunggakan listrik pelanggan PLN diungkapkan Manager PLN Area Rengat, Joymart Sialoho kepada awak media, Kamis (18/5/2017). Ia mengatakan, kesadaran pelanggan listrik membayar tagihan mereka masih rendah, padahal petugas sudah berupaya melakukan penagihan.

"Kami tidak henti-henti sosialisasi kepada pelanggan agar taat membayar tagihan listrik," katanya.

Joy menyampaikan, langkah pertama PLN yakni pendekatan persuasif. Langkah itu bertujuan meningkatkan kesadaran warga agar tidak telat membayar tagihan. Kerugian telat membayar listrik juga disampaikan.

Jika dihitung secara nominal, sebenarnya pelanggan yang telat membayar tagihan akan rugi sendiri. Sebab, selain harus membayar tagihan sesuai volume listrik yang dipakai, juga harus membayar denda. Akibatnya, biaya yang harus dikeluarkan lebih banyak. "Kita sosialisasikan kepada seluruh pelanggan. Kita beri pencerahan," katanya.

PLN juga memberi penawaran kepada warga yang ingin berhemat. Jika listrik pascabayar dinilai boros, masyarakat ditawarkan beralih ke listrik Prabayar. Dengan demikian, biaya yang dikeluarkan bisa diatur sesuai kebutuhan.

Selain itu, dengan penggunaan listrik Pra Bayar maka pelanggan akan terhindar dari pemutusan listrik dan sanksi lainnya.

"Tidak hanya sangat mudah dalam pengoperasiannya. Listrik Prabayar juga merupakan listrik tanpa batas waktu, kapan mau digunakan semuanya bergantung kebutuhan pelanggan/masyarakat, dan token/pulsa listrik tidak akan pernah habis waktu penggunaannya. Dengan keunggulan ini Listrik Prabayar disebut sebagai Listrik Pintar," jelas Joymart.

Joy juga menegaskan untuk migrasi dari listrik Pasca Bayar ke Pra Bayar tidak ada biaya dikeluarkan. Biaya Gratis dam akan dilakukan pergantian meteran lama dengan baru dengan system token.

Sementara itu Bupati Inhu, Yopi Arianto menyatakan bahwa tolak ukur sebuah pembangunan salah satunya adalah ketersediaan listrik. "Kelistrikan merupakan target utama Pemkab Inhu untuk mewujudkannya karena karena kelistrikan dapat mempengaruhi tingkat kesejahteraan masyarakat," tegasnya.

Menurut Bupati, dengan penggunaan listrik Pra Bayar tentunya akan membuat Pendapatan Asli Daerah (PAD) dari Pajak Penerangan Jalan bisa terkelola dengan baik dan manfaatnya akan langsung dirasakan oleh masyarakat. Untuk itu camat dan lurah diminta untuk dapat berperan aktif  mensosialisasikan program tersebut. (yan/cakaplah)