Harga Sarang Walet Turun, Pengusaha Menjerit

Ahad, 28 Mei 2017

INHILKLIK.COM, BENGKALIS - Anjloknya harga sarang burung walet yang biasanya diekspor ke luar negeri membuat sejumlah pengusaha air liur walet di Bengkalis menjerit. Turun drastisnya pasaran harga walet sudah dirasakan kalangan pengusaha sejak delapan bulan lalu.

Sebelumnya, harga 1 Kilogram liur walet bisa dijual mencapai Rp 11 juta hingga Rp 14 juta tergantung kualitas. Namun sejak delapan bulan lalu harga jual hanya berkisar Rp 5 juta per-Kg. Hal itu diutarakan sejumlah pengusaha walet di Bengkalis.

Seperti diutarakan Hendri Ikcen, harga air liur walet selama delapan bulan terakhir mengalami kemerosotan yang cukup jauh. Menurut informasinya, untuk kualitas harga air liur walet super dalam 1 Kilogram berkisar Rp 5,25 juta, kualitas sudut Rp 4,25 juta, dan pecahan Rp 3,7 juta.

"Kalau dihitung secara global harganya berkisar Rp 5 juta per/Kg. Penurunannya sudah kita alami sejak delapan bulan lalu. Sebelum harga anjlok, harga pasarnya mencapai Rp 11 juta hingga Rp 14 juta. Dengan kondisi ini tidak saya saja yang mengeluh, tapi sejumlah pengusaha juga turut mengeluh dan terkena imbas akibat anjloknya harga walet," kata Hendri, kepada wartawan, Senin (6/2).

Di Bengkalis, sesuai data yang diperoleh dari Disbunhut Kabupaten Bengkalis ada sekitar 651 unit usaha penangkaran burung walet yang terdata dan diambil retribusinya ditahun 2007, dan sebanyak 99 unit usaha di Kecamatan Mandau.

Namun sejak Perda Walet tidak diberlakukan lagi, sejak tahun 2009 lalu penakaran usaha walet tidak dipungut retribusi, sementara dari tahun 2007, retribusi walet menjadi salah satu sumber pendapatan asli daerah (PAD). Penurunan harga tidak hanya terjadi di Bengkalis, namun hampir semua wilayah di Indonesia.

Pengurus Asosiasi Pengusaha Walet Bengkalis Asiang saat dihubungi mengaku, anjloknya harga walet terjadi dikarenakan pangsa pasar air liur walet membanjiri seluruh negara pembeli, khusus di Negera Taiwan, Cina dan Hongkong.

"Disana kabarnya pasaran walet juga ikut anjlok, sehingga anjloknya harga jual merambah seluruh pasar di Indonesia termasuk di Kabupaten Bengkalis," katanya.

Kendati demikian, sambung Asiang, seluruh pengusaha walet di Bengkalis tetap beroperasi.(rus)