Sedih, Jutaan Warga Somalia Hanya Berbuka Puasa dengan Daun

Senin, 05 Juni 2017

INHILKLIK.COM, JAKARTA - Jelang waktu berbuka, kita tiba-tiba menjadi rakus dengan makanan. Beberapa menit sebelum adzan, aneka makanan dan minuman berjajar di meja. Maklum, sebagai umat muslim yang berpuasa, kita telah menahan diri untuk tidak minum dan makan seharian.

Namun pengumuman dari Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) pada Maret lalu membuat kita tertegun. Jutaan warga muslim di Somalia hanya mampu berbuka puasa dengan daun.

Sekjen PBB, Antonio Guterres, bahkan mencari simpati dunia untuk menyelamatkan 6 juta orang yang kelaparan di Somalia. Menurut Guterres, 50 persen warga di negara itu tidak mendapat pasokan makanan. Krisis yang melanda Somalia membutuhkan bantuan dengan berskala besar.

"Tidak ada kata-kata yang bisa menggambarkan penderitaan mereka," kata Guterres sebagaimana dilansir My Newshub.

Bencana kelaparan di Somalia disebabkan banyak hal, di antaranya musim kemarau yang panjang sehingga merusak tanaman, dan perang saudara yang berlarut-larut.

"Kita harus membentuk menyelesaikan konflik, kekeringan, perubahan cuaca, dan penyakit menular. Ini semua mimpi buruk," ujar Guterres.

Tahun lalu, Pemerintah Somalia mengumumkan, selama dua hari di wilayah yang sama, 110 penduduk Somalia meninggal akibat kelaparan. Jumlah itu bertambah menjadi ribuan pada hitungan 90 hari.

"Warga Somalia menghadapi kematian. Seluruh dunia harus bertindak untuk menghentikan krisis ini," ujarnya.

Aktivis kemanusiaan di Malaysia, IRM, merespons permintaan tolong tersebut. Mereka menyalurkan makanan dan dana bantuan sebesar RM 200.000 atau setara Rp 650 juta.

Misi pengiriman yang dipimpin Zairulshahfuddin itu mendatangi kamp-kamp korban kekeringan dan kelaparan di Mogadishu. Kepada media di Malaysia, Zairul mengaku menangis ketika mendapat ibu-ibu yang hanya menyiapkan menu berbuka puasa hanya dengan daun.

"Kita harus tahu, kelaparan telah membuat 6 juta umat Islam berpuasa bahkan sebelum Ramadan," ujarnya. (l6c)