Sepasang Kakek dan Nenek di Pekanbaru Menjadi Korban Perampok Berkeris

Rabu, 07 Juni 2017

Ilustrasi

INHILKLIK.COM, PEKANBARU - Perampok bersebo dan menenteng keris beraksi di sebuah rumah di Jalan Kampar, Kecamatan Limapuluh, Kota Pekanbaru. Pelaku sempat menyekap 2 penghuni rumah yang berusia lanjut dalam sebuah kamar dan menggondol ‎beberapa barang berharga milik korban serta uang tunai.

Pelaku tergolong nekat karena beraksi di pagi buta, tepatnya pukul 06 WIB pada Rabu (7/6/2017). Dia kabur setelah 2 penghuni rumah, Aju dan Heriyanto, berhasil melepaskan ikatan serta minta tolong kepada warga sekitar‎ dengan teriakan 'rampok'.

Kabid Humas Polda Riau Komisaris Besar Guntur Aryo Tejo SIK menyebutkan, kejadian berlangsung ketika Aju yang sudah berusia 53 tahun menyiram tanaman di halaman rumahnya. Tanpa disadarinya, pelaku sudah berada di belakang setelah memanjat tembok.

"Menggunakan sebo dan memukul tengkuk kepala korban 3 kali. Korban pura-pura pingsan setelah dipukul," kata mantan Kapolres Pelalawan ini kepada wartawan di Pekanbaru, Rabu siang.

"Pelaku langsung mengikat tangan korban menggunakan lakban. Setelah diseret ke kamar, pelaku membangunkan korban dengan cara memukulnya lagi," kata Guntur.

Sadar dari pura-pura pingsannya, korban diancam menggunakan keris. Benda tajam itu direkatkan ke leher korban dan akan dibunuh jika tidak menyerahkan ‎harta bendanya.

Kejadian ini dilihat Heriyanto, suami dari Aju. Pria 58 tahun ‎itu tak berdaya menghadapi pelaku dan membebaskan istrinya. Keduanya kemudian diikat dan disekap korban di dalam kamar lantai atas setelah diseret lewat tangga.

"Pelaku kemudian mengambil 6 buah HP, sebuah cincin emas, sebuah jam tangan dan uang tunai Rp 3 juta," ucap Guntur.

Setelah menyikat barang yang berada di lantai atas itu, pelaku turun untuk mengambil barang lainnya. Saat itu, korban Heriyanto berhasil membuka lakban yang mengikat tangannya dan langsung membuka ikatan istrinya.

Kedua korban kemudian mengunci pintu kamar dari dalam. ‎Keduanya berteriak minta tolong dan berteriak 'rampok' supaya warga sekitar berdatangan membantu.

Sadar dirinya akan terkepung akibat teriakan korban, pelaku bergegas meninggalkan lokasi. Diapun meninggalkan keris dan linggis. Korban kemudian menghubungi Polsek Limapuluh dan langsung dilakukan olah tempat kejadian perkara.

"Kasus ini masih dalam penyelidikan. Ciri-ciri pelaku sudah didapat dari keterangan korban dan masih diburu petugas. Akibat kejadian ini korban mengalami kerugian puluhan juta rupiah," sebut Guntur.

Mereka diduga para narapidana narkotika termasuk bandar sabu puluhan kilogram yang divonis mati sebagai otak pelarian dan sudah masuk Daftar Pencarian Orang (DPO).‎ Polisi belum mau berkomentar terkait bandar sabu yang kabur tersebut. (frc)