Gubri Sebut Pertumbuhan Ekonomi Siak, Bengkalis dan Dumai Minus. Inhil Stabil

Selasa, 18 Juli 2017

INHILKLIK.COM, PEKANBARU - Daerah yang punya sumber daya alam (SDA) seperti minyak gas (Migas) dan perkebunan sawit belum menjadi jaminan untuk pertumbuhan ekonomi. Buktinya beberapa kabupaten di Provinsi Riau yang memiliki ladang migas justru pertumbuhan ekonominya minus.

Demikian disampaikan Gubernur Riau H Arsyadjuliandi Rachman, saat pertemuan Pemprov Riau dengan Peserta Program Pendidikan Reguler Angkatan (PPRA) LVI tahun 2017 Lemhannas RI, Senin (17/7/2017) di Gedung Daerah.

"Malah kabupaten/kota yang tidak miliki migas pertumbuhan ekonominya stabil. Misalnya Kabupaten Indragiri Hilir (Inhil), karena di sana pemain ekonominya masyarakat," katanya.

Dengan memiliki ribuan hektar kelapa, sebut gubernur, Inhil mampu menguasai ekonomi, karena kebanyakan komoditi kelapa di Inhil dikuasi oleh masyarakat.

Berbeda dengan daerah penghasil migas seperti Siak, Bengkalis dan Dumai. Kata gubernur, pertumbuhan ekonomi di sana malah minus. Kondisi ini terjadi lantaran harga minyak gas menurun, dan imbasnya Dana Bagi Hasil (DBH) yang diterima turun drastis.

"Karena selama ini pertumbuhan ekonominya sangat bergantung terhadap migas, DBH menurun pertumbuhan ekonomi dan pembangunan lesu," ungkapnya.

Sebaliknya, daerah yang mengandalkan komoditi kepala sawit dan karet seperti Kabupaten Kuansing, pertumbuhan ekonominya juga mengalami minus. Kondisi ini disebabkan harga dua komoditi tersebut tidak bisa diandalkan, selalu mengalami penurunan.

"Tahun 2015 harga sawit mengalami penurunan terparah," beber di hadapan puluhan rombongan PPRA Lamhannas RI‎ saat memaparkan kondisi Provinsi Riau. (ckp)