TNI dan PP Taja Nobar Film PKI di Malam Minggu

Senin, 25 September 2017

Danramil 01/Rumbai, Tarigan saat memberikan sambutan kepada warga yang ikut menyaksikan film G30S PKI di Bom Lama Rumbai, Pekanbaru, Sabtu (23/9). Foto Rpz

INHILKLIK.COM, PEKANBARU - Koramil 01/Rumbai dan Pemuda Pancasila (PP) mengadakan nonton bareng (nobar) film Gerakan 30 September Partai Komunis Indonesia (G30S PKI), Sabtu (23/9), tepat malam minggu.

Kawasan wilayah Bom Lama, Kecamatan Rumbai Pesisir, Pekanbaru pukul 20.30 Wib, telah dipadati ratusan masyarakat yang ingin melihat langsung pemutaran film bersejarah tersebut.

Dalam pemutaran film penghianatan itu, dihadiri oleh Danramil 01/Rumbai, Mayor Tarigan jajaran, personel Polsek Rumbai, From Pembela Islam (FPI) Kota Pekanbaru, Clup Motor XTC Pekanbaru, IPBR dan jajaran anggota PP.

Animo masyarakat cukup antusias  menyaksikan pemutaran film yang cukup jarang dilihat.

Dalam sambutannya, Danramil 01 Rumbai Mayor Tarigan, mengucapkan terimakasih kepada masyarakat yang telah hadir menyaksikan langsung pemutaran ulang film G30S PKI.

"Kita sengaja memutar ulang film ini, agar masyarakat tidak melupakan sejarah," ujar Tarigan.

Lebih jauh dia mengatakan, film G30S PKI
merupakan sejarah kelam yang pernah ada dan terjadi di Indonesia.

"Karena ada pemberontakan pertama 1948 di Madiun yang dilakukan oleh Partai Komunis Indonesia (PKI) yang tidak mengenal namanya tuhan," kata  Tarigan.

Dalam sejarahnya, perjuangan yang dilakukan bangsa Indonesia sejak itu, petinggi-petinggi Jendral besar TNI serta anak bangsa Indonesia serta para ulama tewas dibunuh PKI, tanpa mengenal belas kasihan. sangat keji.

Oleh karena itu, sambung Tarigan, dengan memutar kembali film G30S PKI, agar dapat mengingat dan mengenang jasa-jasa para pahlawan yang tewas dimedan perjuangan.

"Kita harap masyarakat setelah menonton film ini, tidak percaya dengan isu-isu yang tidak benar. Misalnya ada yang bilang kalau film ini rekayasa atau lainnya. Jadi kita tontonkan lagi ke masyarakat agar lebih tau," tambah Tarigan.

Sementara itu, perwakilan dari FPI kota Pekanbaru, M Khalik Tobing mengatakan bahwa dengan diadakan nobar film G30S PKI agar dapat membangkitkan semangat generasi muda, khususnya di wilayah Rumbai, Pekanbaru.

"Ini adalah kegiatan positif. Sehingga  dapat memunculkan semangat dan cinta tanah air," ujar Khalik.

Menurut dia, dengan adanya pemutaran ulang film G30S PKI ini, juga dapat merekatkan kembali semangat pemuda dan pemudi.

Sehingga terhindar dari kegiatan yang dilarang undang-undangan negara Indonesia dan kaedah agama Islam.

"Saya berharap kepada masyarakat agar dapat memahami, bahwa paham komunisme itu tidak sesuai dengan Pancasila yang pertama yakni "Ketuhanan Yang Maha Esa".

Selain iti, masyarakat lebih mewas diri dan waspada terhadap aktifitas yang cendrung ingin merubah Pancasila dan UUD.

"Kami siap mendukung dan membantu pemerintahan dan pihak TNI dan sebagainya untuk mencegah dan menangkal munculnya paham-pahan radikal tersebut," imbuh Khalik.

Kemudian dia berpesan kepada masyarakat khususnya Kota Pekanbaru, harus memiliki sebuah keyakinan dan cinta tanah air jika ingan membumihanguskan PKI di negara Indonesia.

Sementara itu, ratusan massa dari kalangan warga datang beramai-ramai untuk menonton pemutaran film G30S PKI di wilayah Bom Lama. Dari yang tua hingga kecil. Meski sempat diguyur hujan ringan, niat warga untuk menonton risky berubah.

Untuk diketahui, satu-satunya film rekonstruksi peristiwa G30S di masa itu, berhenti tayang secara nasional pada Oktober 1998 silam.

Namun, menjelang 30 September tahun ini, film tersebut kembali diputar yang tentunya mendapatkan izin dari pemerintahan dan Pangliman TNI.

TNI di bawah pimpinan Jenderal Gatot Nurmantyo menerbitkan aturan dan anjuran untuk menonton kembali film tersebut bersama-sama. (rpz)