INHILKLIK.COM, JAKARTA - Selain Bali, Raja Ampat merupakan destinasi wisata tanah air yang amat masyhur. Daya tarik pasir putih pantai yang dikepung lautan berwarna biru jernih dan pulau-pulau kecil membuat pesona Raja Ampat menghipnotis seluruh dunia. Maka jangan heran jika di tempat ini dibangun resor mewah sebagai tempat wisatawan lokal maupun mancanegara menikmati keindahan Raja Ampat. Saking indahnya, pengunjung pun masa bodo dengan biaya yang dikeluarkan demi ke tempat ini.
Namun siapa sangka, dibalik menterengnya pesona Raja Ampat ternyata penduduk asli di sekitarnya masih terkurung dalam keterbelakangan dan kemiskinan. Mulai dari pendidikan yang tak memadai, fasilitas umum yang minim, bahkan kesulitan sekedar untuk makan sehari-hari. Contohnya di pulau Manyaifun yang berjarak hanya 4 jam perjalanan memakai speed boat dari pusat ibukota Raja Ampat, distrik Waisai di Pulau Wairego. Di distrik ini, kehidupan warganya cukup memprihatinkan.
Kondisi masyarakat miskin di pulau Manyaifun [image: source]
Anak-anak di pulau Manyaifun [image: source]
Kediaman warga di sekitar Raja Ampat [image: source]
Ilustrasi makanan anak-anak di Manyaifun [image: source]
Kondisi pembelajaran di sekolah dasar [image: source]
Anak-anak Papua tak bersepatu [image: source]
Rumah di daerah Manyaifun [image: source]
Mencari signal handphone [image: source]
Balita di daerah Manyaifun [image: source]
Berobat [image: source]
Lingkungan kotor di sekitar Raja Ampat akibat membuang sampah sembarangan [image: source]
Keseharian anak-anak di pulau Manyaifun [image: source]
Foto-foto di atas tentunya amat berbanding terbalik dengan keindahan yang ditawarkan di Raja Ampat. Lantas, kemana larinya keuntungan dari wisata yang terkenal hingga dunia internasional itu hingga warga sekitarnya seakan terlantar? Ya, kita hanya bisa berharap agar pemerintah bisa lebih memperhatikan hal ini agar tidak terjadi ketimpangan kesejahteraan di tanah yang tersohor hingga berbagai penjuru dunia itu. (boombastis)