Anak Telat Bicara, Kapan Orangtua Harus Waspada?

Rabu, 04 Oktober 2017

INHILKLIK.COM, JAKARTA - Memantau tumbuh kembang anak, perlu dilakukan oleh orangtua. Hal ini penting dilakukan sejak anak usia 0 bulan.

Ciri anak tumbuh dan berkembang bisa diketahui dari beberapa tahapan perkembangan tubuhnya, termasuk suara yang dikeluarkan si kecil.

Jika buah hati tak juga mengeluarkan suara, hingga beberapa bulan setelah kelahirannya, orangtua pun harus curiga. Karena bisa jadi, ini adalah pertanda, anak akan mengalami masalah telat bicara.

Dalam program acara Ayo Hidup Sehat di tvOne,Rabu, 4 Oktober 2017, Spesialis Anak DR.dr.Rini Sekartini, Sp.A(K) menjelaskan, terlambat bicara merupakan bagian dari gangguan bicara pada anak. Kapan orangtua harus waspada?

"Kalau sejak bayi baru lahir itu sebenarnya anak sudah mulai ada tanda bicara yaitu berupa tangisan. Selanjutnya, di usia 1-2 bulan mulai mengeluarkan cooing yaitu suara oo, aa," ujarnya.

Tahapan berikutnya, lanjut dr Rini, saat usia 4-6 bulan masuk ke tahapan babbling, yakni, bisa bicara mengucapkan kata mama, dada.

"Alamiahnya suara yang dikeluarkan ma, ba sama da," ucapnya.

Jika tahapan ini tidak terlihat dalam tumbuh kembang buah hati Anda, akan lebih baik, orangtua segera melakukan deteksi dini, konsultasi dengan dokter anak.

Saat diperiksa, dokter harus melihat fungsi telinga untuk membuktikan pendengaran itu baik. Dari situ akan di tes kembali, diberi rangsangan sumber suara. Sumber suara diperdengarkan pada anak, lalu diulang kembali.

"Tes ini biasanya dilakukan saat anak usia 1-2 bulan. Ada tes u, a, e. Ini penting dilakukan, apalagi untuk anak-anak yang berisiko tinggi."

Nantinya, lanjut dr Rini, saat usia anak masuk tiga bulan, tes diulang lagi dengan kerincingan atau kertas yang disobek-sobek atau digesek-gesek. "Biasanya nanti dia akan mendengar jika memang indra pendengarannya baik," katanya. (viva)