Pasien Kanker Payudara Asal Bengkalis Segera Jalani Kemoterapi

Senin, 16 Oktober 2017

Foto Ilustrasi (Int)

INHILKLIK.COM, PEKANBARU - Direktur RSUD Arifien Achmad, Nuzely Husnedi Ahad (15/10/17) mengatakan bahwa terkait kasus kanker payudara atas nama Soinah asal Bengkalis, tim dokter sudah melakukan pemeriksaan dan konseling

"Sebetulnya pasien sedang dikonsulkan ke beberapa spesialisasi untuk pemeriksaan lanjutan. Besok rencananya akan dikonsul/periksa jantung dan selanjutnya direncanakan Kemoterapi," te4ang Nuzely.

Menurutnya, penegakan diagnosa penyakit kanker dan pemberian tindakan termasuk obat-obatan kanker / kemoterapi memang memerlukan pemeriksaan yg agak panjang dan lengkap. Karena memikili berbagai risiko. Hal itu sudah diinformasikan kepada pasiennya.

"Sebagai pengetahuan kita bersama, pasien kanker umumnya di rawat inap karena akan menjalani operasi atau kondisinya sdh jelek sekali (total care)," terang Nuzely.

. Pada pasien kanker yang kondisinya perlu Kemoterapi/Radioterapi (biasanya daya tahan tubuhnya jg menurun), tambahnya, kalau keadaan umumnya relatif baik (masih minimal/partial care) maka diutamakan perawatannya diluar RS (rawat jalan) antara lain untuk menghindari infeksi dari kuman yang berasal dari RS karena umumnya kuman di RS lebih berbahaya.

"Sebagai info tambahan dapat saya sampaikan bahwa saat ini Pelayanan Kanker Terpadu merupakan salah satu Layanan Unggulan sebagai wujud pengembangan RSUD AA sebagai RS Rujukan Provinsi. Kita sudah mempunyai berbagai sarana pendukung yang hampir lengkap," terang Nuzely.

Dampaknya, tambahnya, pasien kanker yang berobat di RSUD AA sangat banyak. Sehingga dengan jumlah dokter konsultan yang masih terbatas maka muncul Bottle Neck Phenomena yang berakibat adanya antrian (mirip kejadian di RS Pusat Kanker Dharmais Jkt).  "Hal ini yang senantiasa kita menej untuk mengurai agar pelayanan bisa optimal. Pelayanan Kanker Terpadu yang baik itu memerlukan dukungan stakeholders yang dikenal dengan Komunitas Peduli Kanker. Biasanya, komunitas tersebut menyelesaikan masalah di luar medis seperti asupan gizi, pendekatan psikologi danlainnya.

"Bahkan perlu "Rumah Singgah" bagi pasien yang rumahnya jauh (terutama berasal dari luar kota). Karena satu seri penanganan kanker (misalnya Radioterapi) itu membutuhkan waktu 5 minggu dengan cara Rawat Jalan (One Day Care). Teman -teman LSM yang sudah bersusah payah mengurus pasien atas nama Soinah itu saya ajak utk kerja sama dan kapan perlu buat kesepakatan dengan RSUD AA termasuk akan diberikan pengetahuan/ketrampilan kalau memang ingin serius bergerak sebagai salah satu Komunitas Peduli Kanker dalam rangka mendukung Pengembangan Pelayanan Kanker Terpadu di RSUD AA ke depan," urai Nuzely.

Dengan mengamati pasien kanker yang dilayani di Instalasi Pelayanan Terpadu RSUDAA, akan nampak bahwa sangat banyak masyarakat kita yang kondisinya membutuhkan bantuan seperti Soinah tersebut. (rtc)