Mantan Menteri Malaysia Dikecam Usai sebut suku Bugis asal Indonesia perampok dan pencuri

Kamis, 19 Oktober 2017

INHILKLIK.COM, JAKARTA - Pidato mantan Perdana Menteri Malaysia Mahatir Muhammad terus mendapat kecaman, terutama dari Suku Bugis. Sebab, ia menyebut Bugis sebagai perampok dan pencuri. Akademisi sekaligus pengusaha asal Bone, Sulawesi Selatan, Andi Yuslima Patawari mengaku geram dengan ulah orang tua tersebut.

Mantan Ketua DPP KNPI itu menganggap pidato Mahatir pada acara himpunan Anti Kleptokrasi di Padang Timur, Petaling Jaya, Malaysia beberapa waktu lalu telah merendahkan Suku Bugis.

“Kami sebagai masyarakat adat Bugis mengecam keras dan meminta kepada Tun Dr Mahathir Mohamad meminta maaf secara resmi kepada Kerajaan Bugis dan masyarakat adat,” kata Andi melalui pesan singkat, Rabu (18/10).

Sebagai putra asli Bugis, Andi tentu saja merasa sangat tersinggung.

Menurutnya, Mahatir boleh menghina pribadi Najib Razak, tapi jangan membawa suku karena sama saja menghina suku Bugis yang ada di dunia dan itu fatal konsekuensinya.

“Dia bukan tokoh yang patut diteladani karena tidak bisa menjaga ucapannya yang telah melukai perasaan orang keturunan bugis yang bisa menimbulkan konflik antar suku,” tandasnya.

Seperti diketahui, pada 14 Oktober 2017 lalu, Mahatir Muhammad berpidato dan menjelek-jelekan PM Nazib Razak dengan menghina Suku Bugis.

Berikut orasi Mahartir Muhammad yang menghina suku Bugis dan Indonesia yang di upload oleh akun mynewshub.cc di Youtube:

Negara kita hari ini dipimpin oleh perdana menteri pencuri, penyabung, perompak.

Inilah negara kita, mungkin karena dia berasal keturunan suku Bugis di Sulawesi, Indonesia.

Dia datang ke Malaysia seperti perompak kembali lah ke bugis, karena kamu adala bencana, mungkin kerana dia (Najib Razak) berasal dari lanun Bugis.

Entah macamana dia sesat sampai ke Malaysia. Pergi baliklah ke Bugis.

Mahathir juga turut mencaci isteri Perdana Menteri, Datin Seri Rosmah Mansor yang disebutnya hidup berleha-leha dan mewah.

Ia juga menyoroti Najib melakukan pengumpulan ilegal kepada rakyat Malaysia.

Acara bertajuk “Sayangilah Malaysia” itu diikuti tak kurang dari 4.000 massa. Awalnya diprediksi hingga 15.000 orang namun lapangan terlihat kosong.

Pernyataan terbaru dari Mahathihr ini sudah dikecam tokoh-tokoh politik setempat. Sultan Johor dalam sebuah upacara pernah mengeluarkan penyataan bahwa Mahathir kini telah berubah menjadi “orang tua yang gila”.

Mahathir sendiri menjadi penguasa terlama dan mendapat sebutan sebagai Diktator Mahakuasa seperti Maha Firaun.

(pojoksatu)