3 Pahlawan Nasional dari Riau, Salah Satunya Sumbangkan Rp 1,47 Triliun untuk Pemerintah RI

Jumat, 10 November 2017

INHILKLIK.COM, PEKANBARU - Tahun 2017 ini, salah satu tokoh pejuang asal Riau batal ditetapkan menjadi Pahlawan Nasional oleh pemerintah pusat. Mahmoed Marzuki yang puluhan tahun diusulkan, tidak termasuk dalam nama-nama Pahlawan Nasional yang ditetapkan Presiden melalui Surat Keputusan Presiden RI ‎115/TK/Tahun 2017.

Menurut budayawan Kampar, Abdul Latief Hasyim, dirinya mendapat kabar jika penganugerahan gelar diberikan tahun depan.

Meski belum ada kepastian dari Kementerian Sosial.

Namun demikian, masyarakat Riau patut berbangga.

Pasalnya sejumlah nama-nama pejuang di Negeri Lancang Kuning ini sudah ditetapkan menjadi Pahlawan Nasional sebelum pengusulan Mahmoed Marzuki.

Mari mengenal Pahlawan Nasional asal Riau.

Dikutip dari http://azwirchan.blogspot.co.id ada sejumlah pejuang asal Riau yang sudah ditetapkan oleh pemerintah menjadi Pahlawan Nasional.

 

1. Tuanku Tambusai

Memiliki nama lengkap Tuanku Haji Muhammad Saleh.

Lahir di Dalu-dalu, Nagari Tambusai, Rokan hulu Riau, 5 November 1784.

Wafat di Seremban,Negeri Sembilan, Malaysia, 12 November 1882.

Tuanku Tambusai merupakan pemimpin pasukan Dalu-dalu, Lubuk Sikaping, Padanglawas, Angkola, Mandailing dan Natal yang berperang melawan Pasukan Kolonial Belanda.

Bersama-sama dengan Tuanku Imam Bonjol dalam perang Padri, Tuanku Tambusai terkenal dengan Julukan "De Padrische Tijger van Rokan" (Harimau Paderi dari Rokan).

Dan juga terkenal sebagai penyebar agama Islam.

Keputusan menjadi Pahlawan Nasional tertuang dalam SK Pres : 071 /TK/1995 bertanggal 7 - 8 - 1995.

 

2. Raja H. Fisabilillah

Wafat saat berusia  59 tahun, Raja H Fisabilillah lahir di Kota Lama, Ulu sungai Riau, tahun 1725.

Sementara wafat di Teluk Ketapang Melaka, 18 Juni 1784.

Raja H. Fisabilillah adalah seorang Raja (Yang dipertuan Muda) Kerajaan Melayu Riau-Lingga-Johor-Pahang IV

Ketetapan menjadi Pahlawan Nasional dituangkan dalam SK Press :072/TK/1997 bertanggal 11-8-1997.

 

3. Sultan Syarif Kasim II

Lahir di Siak Sri Indrapura, Riau, 1 Desember 1893, beliau wafat di Rumbai Pekanbaru, 23 April 1968.

Pejuang yang namanya diabadikan juga menjadi nama bandara internasional di Pekanbaru ini dimakamkan di Siak Sri Indrapura, Kabupaten Siak, Riau.

Sultan Syarif Kasim II merupakan Sultan ke 12 di Kesultanan Siak Sri Indrapura.

Menjadi Sultan, dia mendukung penuh perjuangan kemerdekaan Indonesia dan mendorong raja-raja yang ada di Sumatera Timur untuk mendukung dan mengintegrasikan diri dengan Republik Indonesia.

Tak saja itu, Sultan ini juga menyumbangkan harta kekayaannya sejumlah 13 juta gulden untuk Pemerintahan Republik Indonesia.

Setara dengan 214,5 juta gulden tahun 2014 atau 120,1 juta USD atau Rp 1,47 trilyun.

Keputusan menjadi Pahlawan Nasional tertuang di SK Pres : 109/TK/1998 bertanggal 6-11-1998.

 

 

Sumber: Tribunpekanbaru