INHILKLIK.COM, JAKARTA - Cinta tak melulu hanya tentang kamu dan pasangan. Ada cinta yang tumbuh jauh sebelum itu. Cinta itu tumbuh di rumah, kepada sosok yang barangkali rambutnya telah memutih dan dahinya telah berkerut banyak: ayah.
Kini saat beliau sudah menua, tentu semakin banyak yang kamu ingat, perjalananmu sejak kecil sampai dewasa. Bukankah ayah adalah cinta pertama bagi setiap anak perempuan?
Mengajarimu bicara dan melafalkan 'Pa...pa', menuntunmu ke sekolah, dan yang bilang "Nggak sakit enggak yaa anak pinter putrinya ayah" ketika kamu jatuh pertama kali. Dialah sosok yang pertama mengenalkanmu pada rasa yang kita sebut cinta.
Wajar kalau ayah sering bertanya kamu pulang jam berapa. Meskipun dulu rasanya seperti dicurigai dan dikekang, sekarang kamu sadar bahwa itu adalah bentuk kehawatirannya kepada putri yang ia sayang.
Tanpa didikannya, kamu nggak akan jadi seperti sekarang. Kemandirian dan karaktermu yang tangguh semua karena sosok bapak yang memberikan teladan.
Makanya beliau nggak rela banget kalau sampai ada laki-laki di luar sana yang bikin anak perempuannya yang dijaga selama ini, sedih apalagi sampai menangis.
Karena dalam hati kamu tahu, ia pasti akan melindungimu dari bahaya sekecil apapun, bahkan sampai kamu dewasa.
Selain alasan-alasan yang disebutkan di atas, kamu pasti punya alasan lain yang membuatmu sangat dekat dengan ayah. Meskipun terkadang berbeda pendapat, jangan sampai melukai hati ayah ya. Nanti kalau beliau udah nggak ada, takutnya kamu menyesal. Nggak mau kan sampai kejadian begitu? Yuk sekarang peluk ayah. Atau kalau lagi jauh, telpon deh. Pasti ayah bakal seneng banget. (yukepo)