ISIS Klaim Serangan Teror di Belgia yang Tewaskan Tiga Orang

Kamis, 31 Mei 2018

INHILKLIK.COM, BRUSSELS – Kelompok Teroris ISIS mengklaim bertanggungjawab atas serangan yang terjadi di Kota Liege, Belgia pada Selasa. Serangan itu menewaskan tiga orang: dua polisi dan seorang perempuan yang berada di lokasi kejadian.

Dalam pernyataan yang diumumkan secara online, ISIS mengatakan bahwa tentara kekhalifahan telah melakukan aksi yang oleh polisi Belgia disebut sebagai serangan teroris. Namun, ISIS tidak memberikan bukti yang mendukung klaim mereka tersebut.

Berbeda dengan klaim ISIS, pihak berwenang mengatakan, pelaku serangan itu tidak memiliki afiliasi dengan pihak manapun atau yang sering disebut dengan aksi lone wolf.

Reuters, Kamis (31/5/2018) mewartakan, pihak berwenang masih menyelidiki mengapa pelaku, seorang tahanan yang dicurigai memiliki hubungan dengan kelompok radikal Islam di penjara, dilepaskan selama sehari. Pelaku yang diidentifikasi sebagai Benjamin Herman itu ditembak mati oleh polisi di sebuah sekolah di dekat lokasi kejadian beberapa saat setelah mencoba melakukan aksi penyanderaan.

Menteri Dalam Negeri Belgia, Jan Jambon mengatakan, pihak berwenang masih memeriksa motif dari pria berusia 31 tahun itu. Herman dikenal sebagai sebagai seorang pengedar narkotika yang telah dipenjara selama bertahun-tahun. Dia dilepaskan selama dua hari pada Senin untuk mempersiapkan pembebasannya pada 2020.

Dia dideskripsikan sebagai orang yang tidak stabil, diduga karena obat-obatan. Herman diduga melakukan kontak dengan ekstremis Islam saat dipenjara pada 2016 sampai awal 2017.

Sebelum menusuk dua orang polisi dan menggunakan senjata mereka untuk menembak korban ketiga pada Selasa, Herman dilaporkan telah membunuh seorang kenalannya sekira 50 kilometer dari lokasi kejadian pada Senin malam.

Herman sendiri telah sering keluar masuk penjara atas bermacam-macam kasus sejak 2003. Dia diduga mendapat pengaruh untuk melakukan kekerasan di penjara yang sering dituding sebagai sarang paham jihadis.

Pusat krisis nasional Belgia telah berada dalam status siaga sejak serangan ekstremis yang menewaskan 130 orang di Paris pada 2015. Aksi berdarah itu dilakukan oleh sel teroris yang berbasis di Brussels.

(okezone.com)