Tekad Wagub Sandiaga Uno Janji Bakal Bredel Semua Spanduk Jokowi

Ahad, 22 Juli 2018

INHILKLIK.COM, JAKARTA – Banyaknya spanduk dan banner politik, termasuk Presiden Joko Widodo (Jokowi), makin marak jelang Pilpres 2019.

Semakin mendekati gelaran Asian Games 2018, spanduk dan banner-benner berbau politik itu dinilai sangat mengganggu keindahan DKI Jakarta.

Karena itu, Pemrov DKI Jakarta menegaskan akan membredel semua spanduk dan banner-banner berbau politik tersebut.

Wakil Gubernur DKI Sandiaga Uno mengaku, dirinya sudah mendapatkan sejumlah laporan terkait spanduk dan banner yang dinilai cukup menggangu.

Demikian disampaikan Sandi di Ragunan, Jakarta Selatan, Minggu (22/7/2018).

“Saya lihat kemarin yang dilaporkan ke saya itu di Gambir ya. Juga ada beberapa banner lain juga di jalan-jalan utama. Nah ini alangkah baiknya kalau dicopot,” katanya.

Atas hal itu, Sandi sudah memerintahkan kepada Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) DKI Jakarta agar mencopot APK yang berisi dukungan bagi pasangan bakal capres dan cawapres.

Termasuk juga banner yang memasang nama Jokowi, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), atau Muhaimin Iskandar (Cak Imin) yang belakangan banyak ditemukan.

Pembredelan itu, tegasnya, dilakukan dengan alasan untuk menjaga estetika DKI. Karena itu, pihaknya berjanji tak akan tebang pilih.

“Dengan segala hormat, baik itu bannernya Pak Jokowi, Pak Muhaimin maupun yang lain sebagainya, kalau mengganggu estetika dari kota dalam menyambut Asian Games ini, tentunya kita akan rapikan,” tegasnya.

Semua yang telah dicopot, katanya, nantinya diperbolehkan kembali dipasang setelah Asian Games berlangsung.

“Nanti kita akan kembalikan kepada komunitas yang masang,” lanjutnya.

Sandi berharap, spanduk dan banner bernuansa politik itu ada baiknya diganti dengan bendera-bendera atau banner Asian Games.

“Jadi jangan kotori Jakarta dengan banner-banner yang tidak ada hubungannya dengan Asian Games,” pintanya.

Polisiti Gerindra itu menilai, kesiapan ajang Asian Games 2018 jauh lebih penting karena menyangkut ama bangsa dan negara.

Kendati, masa pendaftaran capres-cawapres untuk Pilpres 2019 digelar mulai 4 Agustus mendatang.

Karena itu, ia meminta agar urusan berbau politik untuk dikesampingkan dan dihentikan dulu sepanjang even multicabor terbesar se-Asia itu.

Dengan begitu, seluruh komponen masyarakat Indonesia bisa bersatu.

“Untuk kepentingan bangsa dan negara, alangkah baiknya kita gunakan lobby-lobby antara mitra koalisi tersebut menangkap aspirasi rakyatnya itu jangan memakai ruang-ruang terbuka,” tutur dia.

“Karena (banner-banner politik) akan mengganggu prosesi yang kita siapkan untuk Asian Games,” tutup Sandi. (pojoksatu)