Survei Pilpres 2019 Prabowo-Sandiaga Menang Telak, Eh…Ternyata Hoax

Ahad, 12 Agustus 2018

INHILKLIK.COM, JAKARTA – Pasangan Prabowo-Sandiaga menang telak atas pasangan Jokowi-KH Ma’ruf Amin dalam hal survei terbaru yang dirilis Indo Barometer.

Dalam hasil survei berbentuk screen shott yang tersebar itu, pasangan calon petahan sama sekali tak berkutik.

Hasil survei itu menyebutkan, Prabowo-Sandi itu unggul sangat telak di Provinsi Jawa Barat, Jawa Tengah, Sumatera Utara, Sulawesi Selatan.

Sayangnya, hasil survei itu ternyata hoax alias palsu dan ditegaskan langsung Indo Barometer.

Demikian ditegaskan Direktur Eksekutif Indo Barometer, M. Qodari, melalui pesan elektronik kepada redaksi, Minggu (12/8/2018).

“Secara tegas, Indo Barometer menyatakan meme hasil survei Pilpres 2019 tersebut hoax alias tidak benar,” katanya.

Selain itu, pihaknya juga memastikan bahwa data hasil survei tersebut bukan berasal dari pihaknya.

“Kami dari Indo Barometer mengklarifikasi, bahwa data tersebut tidak benar dan bukan bersumber dari Indo Barometer,” jelasnya.

Atas penyebaran hasil survei hoax itu, pihaknya bahkan mempertimbangkan langkah hukum.

“Indo Barometer akan mempertimbangkan langkah hukum,” kata Qadari.

Qodari menyatakan, hasil survei itu sama sekali tidak pernah dilakukan oleh Indo Barometer.

Karena itu, pihaknya mengimbau kepada semua pihak agar tidak menyebarkan hoax ini.

Untuk diketahui, screen shoot hasil survei tersebut menyebar di media sosial dan terus menyebar di group-group Whatsapp sejak dua hari ini.

Dalam screenshoot tersebut terdapat foto Jokowi di sisi kiri dan Prabowo di sisi kanan atas.

Presentase yang ada bawah foto Prabowo lebih besar ketimbang yang ada di bawah foto Jokowi.

Di Sulsel, misalnya, Prabowo menang telak dengan 88,1 persen. Sementara Jokowi hanya mendapat 11,9 persen dukungan.

Untuk Jabar, calon petahana hanya mendapat dukungan 23, persen kalah jauh dibanding oposisi yang mendapat 67,5 persen.

Sementara di Jateng yang jadi kandang PDIP, calon yang diusung Gerindra, PKS, PAN dan Demokrat itu unggul 59,7 persen berbanding 30,3 persen.

Sedangkan di Sumatera Utara, calon petahana itu disebut hanya didukung 21,6 persen berbanding 68,4 persen. (pojoksatu)