Temui JK, Prabowo-Sandiaga Sosok Pemimpin Pagi-Sore, Diragukan Bisa Bikin Indonesia Lebih Baik

Kamis, 16 Agustus 2018

INHILKLIK.COM, JAKARTA – Pasangan bakal capres-cawapres Prabowo-Sandiaga langsung melakukan safari politik dengan menemui Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK).

Sekretaris Jenderal Majelis Nasional KAHMI Asrul Khidam menganggap, apa yang dilakukan keduanya itu sangat aneh.

Pasalnya, kedunya selama ini memiliki ‘hobi’ melontarkan kritik habis-habisan kepada pemerintahan Jokowi-JK dengan berbagai isu.

Mulai dari soal kemiskinan meningkat, sulitnya lapangan pekerjaan, utang negara, kebangkrutan BUMN dan lain-lain.

Lebih aneh lagi, adalah keduanya justru meminta nasihat dan masukan serta restu kepada JK untuk maju di Pilpres 2019.

“Tapi kok datang ke rumah JK minta nasihat. Ini contoh pemimpin yang pagi-sore,” ujar Arsul, Kamis (16/8/2018).

Semestinya, jika pasangan yang diusung Gerindra, PKS, PAN dan Demokrat itu meminta nasihat, saran dan masukan, tentunya bukan dari pihak yang selama ini jadi sasaran kritik.

Melainkan mengundang pakar, ahli atau menemui kelompok masyarakat.

“Sehingga bisa mendapatkan masukan dan solusi terhadap berbagai persoalan rakyat,” kata dia.

Karena itu, pihaknya benar-benar ragu Prabowo-Sandiaga bisa memimpin Indonesia ke jalan yang lebih baik.

Sebelumnya, keduanya datang ke rumah dinas Wakil Presiden dengan ditemani Sekjen Partai Gerindra Ahmad Muzani disusul Sandiaga Uno 10 menit berselang.

JK menuturkan, pertemuan itu sekaligus menunjukkan bahwa mereka tetap bersahabat meski pernah bersaing dua kali dalam pilpres.

Yakni saat Prabowo jadi cawapres Megawati Soekarnoputri pada 2009 dan ketika Prabowo jadi capres pada 2014.

“Jadi tidak boleh putus hanya karena masalah lima tahun (pilpres),” kata JK.

Dalam pertemuan tersebut, JK berujar membicarakan bagaimana pemilu yang baik, jujur, adil, dan demokratis.

Sebagai wakil presiden, JK menegaskan dirinya tidak boleh berpihak namun tetap menjaga hubungan baik dengan semua elemen bangsa.

JK sendiri sejauh ini mengaku mendukung Jokowi.

Sementara itu, Prabowo menganggap JK sebagai senior dan pernah sama-sama berada di Partai Golkar.

“Sesuai dengan adat istiadat kita bangsa Indonesia, yang muda datang ke yang lebih senior untuk sowan,” tutur dia.

Setelah bertemu dengan JK, ia ingin bersilaturahmi ke Presiden Jokowi. Saat ini pihaknya masih meminta waktu luang presiden.

Mungkin pertemuan digelar setelah perayaan 17 Agustus.

“Kita tetap ingin melaksanakan demokrasi yang dewasa. Yang baik, yang santun,” ucap dia.