Ilmuwan Temukan Cara Selamat Jatuh dari Ketinggian

Jumat, 21 September 2018

INHILKLIK.COM, JAKARTA - Ilmuwan menemukan cara agar orang selamat saat dia jatuh dari ketinggian. Bukan sekedar imajinasi belaka karena terdapat kisah nyata dari orang-orang yang pernah selamat.

Rata-rata mereka pernah selamat dari ketinggian ribuan meter meski tulang-tulang mereka patah. Misalnya Alan Magee selamat setelah jatuh dari ketinggian 20 ribu kaki atau 6.010 meter setelah keluar dari pesawatnya saat Perang Dunia II. Magee selamat dengan mendarat di atap kaca dari stasiun kereta api Prancis.

Pramugari Serbia bernama Vesna Vulovic memegang rekor dunia Guinness saat selamat setelah jatuh dari pesawat dengan ketinggian 30 ribu kaki atau 9150 meter. Itu terjadi saat pesawatnya meledak di tahun 1970-an.

Melihat kisah-kisah orang itu, pasti ada alasan ilmiah di baliknya yang membuat orang itu hidup. Dikutip dari NPR, Rhett Allain, seorang profesor fisika dan juga seorang ilmuwan di Southeastern Louisiana State University memberikan data ilmiah yang membuat kita bisa selamat saat jatuh dari ketinggian ribuan meter.

Namun, dia menjelaskan bahwa bukti eksperimental pada subyek sangat tipis karena tidak etis membuang orang keluar dari pesawat hanya untuk pengujian ilmiah. Ini yang harus kita lakukan menurut ilmiah apabila jatuh dari ketinggian ribuan meter:

Ukuran tubuh ternyata mempengaruhi peluang hidup dan mati seseorang ketika jatuh dari ribuan meter. Jika kamu memiliki tubuh kecil, kamu memiliki peluang lebih besar untuk bertahan hidup.

Gaya gravitasi tergantung pada massa seseorang. Seseorang yang lebih besar akan memiliki gaya gravitasi lebih besar yang diberikan kepadanya. Itu akan membutuhkan kekuatan yang lebih besar dari hambatan udara untuk menghentikan akselerasinya.

Kekuatan bertahan hidup sangat dipengaruhi oleh ''G-forces'' (kekuatan percepatan yang kamu rasakan ketika kamu tiba-tiba mengubah kecepatan). Permukaan yang lebih lembut akan memperkecil ''G-force'' yang kamu rasakan sehingga hentakan tak terlalu besar.

Allain merekomendasikan untuk mendarat ke sebuah pohon. Dahan pohon yang ditabrak akan menurunkan akselerasi dan memperkecil ''G-force''.

Banyak korban yang selamat dari ketinggian saat mereka mendarat di sebuah pohon. Air juga bisa menjadi target pendaratan yang bagus, namun sejarah mencatat air justru dapat membunuh setelah pendaratan.

Jika mereka berhasil bertahan hidup, mereka kebanyakan akan kecapekan dan tenggelam. Ilmuwan mengungkap bahwa pohon, salju, jaringan listrik, dan atap rumah tercatat mempunyai sejarah positif dalam menyelamatkan orang setelah jatuh dari ketinggian.

Para ilmuwan berbeda pendapat tentang cara yang benar untuk mendarat, tetapi mereka sepakat mengenai cara yang salah dalam mendarat. Cara yang salah adalah memberikan kepala kamu tepat ke permukaan saat mendarat.

Ilmuwan dan ahli fisika sepakat bahwa mendarat dengan menghadap ke belakang tubuh mempunyai kesempatan yang lebih besar untuk hidup. Anda harus meringkuk untuk melakukannya.

Hasil penelitian ini diperkuat dari percobaan NASA dari tahun 1960 yang meneliti efek kekuatan G-force pada pilot mereka. NASA menyebut, akselerasi ini semacam teori ''eyeballs in'' karena orang yang mengalaminya merasa seperti bola mata mereka didorong ke belakang kepala.

Ini seperti kekuatan yang mendorong pembalap mobil ke belakang kursi ketika mereka mendorong gas. Ilmuwan berpendapat melakukan pendaratan di punggung dan menghadap ke atas memberikan kesempatan terbaik untuk selamat karena meniru teori ''eyeballs in''.

Sumber: suara