Selain Soal Perceraian, Polisi Juga Temukan Dugaan Utang Miliaran Dibalik Kematian Keluarga FX Ong

Senin, 29 Oktober 2018

INHILKLIK.COM, JAKARTA - Polda Sumatera Selatan (Sumsel) menemukan fakta baru terkait motif bunuh diri yang dilakukan Fransiskus Xaverius (FX) Ong (45) bersama istri dan kedua anaknya. Kasus ini sendiri sempat menjadi sorotan publik seminggu terakhir. 

Menurut Kapolda Sumsel Irjen Pol Zulkarnain, berdasarkan hasil analisis identifikasi, dugaan bunuh diri FX Ong bukan hanya soal keretakan rumah tangga. 

Sebab, polisi juga menemukan adanya utang yang melilit FX Ong berkisar Rp 8,9 miliar. 

"Ada rekaman suara ditemukan di laptop korban (FX Ong). Dalam rekaman itu dia sampaikan permintaan maaf dan tidak rela meninggalkan anak istrinya. Kami juga mendapatkan kertas yang bertuliskan utang bisnis Rp 8,9 miliar. Kira-kira begitu, selain persoalan perceraian juga ada tekanan keuangan,” kata Zulkarnain, Senin ( 29/10/2018). 

Dia melanjutkan, meskipun ada pengakuan utang yang mereka temukan dalam olah TKP di kediaman FX Ong, dipastikan kasus tersebut adalah murni bunuh diri. 

“Dalam konteks untuk menyimpulkan bunuh diri ini sudah dipastikan, (fakta) yang lain untuk menambahkan (bukti), tidak ada korelasi dengan konteks bunuh diri keluarga korban,” ujarnya. 

Saat ini, Satreskrim Polresta Palembang masih melakukan pemeriksaan dan meminta keterangan kepada seluruh saksi termasuk rekan bisnis dari FX Ong. 

"Untuk laporan adanya kerugian atas korban bunuh diri ini belum ada,” jelas Zulkarnain seperti dilansir Kompas.com. 

 Seperti diberitakan sebelumnya, warga Kelurahan Bukit Sangkal, Kecamatan Kalidoni, Palembang digegerkan dengan tewasnya satu keluarga pada Rabu (24/10/2018).  

Keluarga yang terdiri empat orang yakni FX Ong, Margareth Yentin Liana (43), Rafael Fransiskus (18), dan Kathylin Fransiskus (12), dan dua ekor anjing. 

Polisi sebelumnya sudah menyatakan jika kasus ini merupakan murni bunuh diri, akan tetapi pemeriksaan atas kasus ini tetap diteruskan untuk menyingkap motif di balik perbuatan tersebut. (Riausky)