5 Aksi Nyentrik Warga Inhil Sebagai Tanda Protes ke Pemerintah

Selasa, 28 April 2015

post

INHILKLIK.COM, TEMBILAHAN - Bagi warga Kabupaten Indragiri Hilir ataupun mayarakat luar yang berkunjung ke negeri seribu parit itu selalu mengeluhkan kondisi inprastrukur yang rusak parah terutama jalan yang kondisnya tidak layak untuk dilewati, mulai dari kondisi jalan di ibu kota Tembilahan sampai ke jalan-jalan di pelosok desa.

Aksi menuntut perbaikan inprastruktur pun terus dilakukan masyarakat oleh mayarakat Inhil, mulai dari hearing ke wakil rakyat, aksi demontrasi , hingga aksi-aksi nyentrik sebagai tanda protes ke pemerintah daerah yang dinilai lamban dalam meyikapi persolan di negeri sri gemilang itu. 

Berikut lima aksi nyentrik yang dilakukan warga Inhil dalam tiga tahun terkahir sebagai tanda protes dan kekecewaan terhadap pemerintah yang dirangkum INHILKLIK.COM.

1. Buat poster ditengah jalan
Foto: Riauterkini.com





Aksi tersebut dilakukan warga jalan Soebrantas Tembilahan pada pertengahan Februari 2013 yang kesal dengan lambannya diperbaiki jalan tersebut, mereka meluahkan kemarahan dengan memajang poster ancaman tidak ikut Pilkada yang di lintangkan ditengah jalan.

Bukannya hanya memajang poster tersebut, warga juga memasang bendera kematian yang bertuliskan ‘Inna lillahi wa inna lillahi raji’un di tengah jalan tersebut. Bahkan, pas di depan Gedung DPRD Inhil ditanami benih kelapa di tengah jalan.


2. Blokir jalan dengan "orang-orangan"
Foto: detikriau.org

Aksi itu dilakukan warga Tembilahan di ruas jalan Baharudin Yusuf pada bulan Mei 2013 silam. Berbagai media dipergunakan warga. Mulai dari orang-orangan, potongan batang kelapa, meja, kursi dan bahkan etalase pondokan dagangan warga lengkap dengan berbagai atribut dan coret-coretan yang bersifat kecaman. Akibat kejadian ini, ruas badan jalan secara otomatis tidak bisa dilalui oleh kendaraan besar seperti roda empat.


3. Buat "WC" umum di tengah jalan
Foto: Riauterkini.com

Aksi nyntrik yang satu ini dilakukan oleh warga Kelurahan Sungai Beringin, Kecamatan Tembilahan yang membangun ‘WC’ mini lengkap dengan ‘orang’ seakan-akan sedang buang hajat didalamnya ditengah jalan yang berkuah saat hujan, layaknya WC yang banyak berada di daerah-daerah pinggiran sungai. Di depannya terpampang tulisan 'WC Umum'.

Selain itu, tampak juga warga meletakkan boneka ‘manusia’ lengkap dengan pakaian dan mengenakan topi yang terlihat memegang joran pancing. Seolah-olah ia sedang memancing di badan jalan yang tampak tergenang air cukup dalam, kubangannya berwarna kuning bekas tanah timbun yang terendam banjir.

4. Tanam kelapa di tengah jalan
Foto: Riauterkini.com



Sebagai bentuk protes jalan lintas provinsi yang lamban diperbaiki, masyarakat Kelurahan Sungai Salak, Kecamatan Tempuling menanam pohon di tengah jalan pada aal April 2015.

Selain menanam pohon, warga juga memasang papan bertuliskan 'Gimana mau sehat kalau tiap hari makan debu, mana janjimu'. Puluhan pohon ditanami warga di jalan ini, sekaligus sebagai sindiran bahwa jalan ini lebih bagus ditanami tumbuhan saja, kalau kondisinya seperti ini.

5. Blokir jalan dengan pakaian dalam wanita



Kesal dengan kondisi jalan yang sudah puluhan tahun rusak parah, warga Kelurahan Teluk Pinang Kecamatan Gaung Anak Serka (GAS) Kab Indragiri Hilir mengelar aksi menghamburkan pakian dalam wanita berupa BH di tengah jalan yang rusak parah baru-baru ini.


Tidak hanya menghaburkannya, warga juga menggantung pakaian dalam tersebut seperti jemuran dan melintang di tengah jalan. Aksi tersebut dilakukan di jalan penghubung antar kecamatan yang dilewati dua kecamatan menuju ibu kota kabupaten Tembilahan, yaitu Kecamatan Gas dan Kecamatan Gaung. (rtk/dro/inhilklik)