Nasib Penyelamatan Kebun Kelapa Petani Inhil, Progres Pembangunan Tanggul Hanya 30 Persen

Ahad, 04 November 2018

INHILKLIK.COM, TEMBILAHAN - Progres pekerjaan pembangunan tanggul perkebunan masyarakat yang tersebar di 19 Kecamatan di Kabupaten Indragiri Hilir, sepanjang 510 Kilometer baru mencapai 30 persen.
     
Kepala Bidang Prasarana dan Sarana Dinas Perkebunan Kabupaten Indragiri Hilir, Ngadiyo mengatakan, angka tersebut memang masih terbilang rendah mengingat waktu pengerjaan yang tidak lama lagi.
     
"Masih sekitar 30 persen dari total pembangunan tanggul sepanjang 510 Km yang tersebar di 19 Kecamatan, meski demikian pekerjaan terus berjalan," tutur Ngadiyo seperti diwartawakan Antarariau.com, Sabtu (03/11/2018).
     
Menurut dia, rendahnya progres pekerjaan pembangunan tanggul disebabkan adanya rasionalisasi anggaran oleh pemerintah daerah sehingga pihaknya harus menyesuaikan pekerjaan dengan kondisi keuangan yang ada. 
     
"Pekerjaan tentunya tidak bisa 100 persen karena keuangan pemerintah sedang defisit, menyikapi masalah ini terpaksa kami harus mengupayakan pekerjaan pembangunan tanggul di wilayah yang terdekat," ucap Ngadiyo.
     
Selain adanya rasionalisasi, percepatan pembangunan tanggul di sejumlah lokasi juga terkendala oleh cuaca yang sekarang sudah memasuki musim penghujan. Curah hujan yang tinggi tentunya akan berdampak terhadap kelancaran pekerjaan.
     
Hal lain yang mempengaruhi minimnya progres pembangunan tanggul adalah lokasi pekerjaaan yang terpencar-pencar sehingga proses mobilisasi alat berat agak terlambat. 
     
"Ini juga menjadi kendala. Setiap Kecamatan terkadang memiliki titik kerusakan lahan perkebunan berbeda-beda dan alat berat yang tersedia harus berpindah-pindah, sementara tidak semua masyarakat berkenan lahannya dilewati alat berat, malah minta ganti rugi," cetusnya.
     
Dia menjelaskan, pembangunan tanggul sebagai bentuk upaya pemerintah daerah dalam menyelamatkan perkebunan masyarakat yang rusak sejatinya dibangun dengan sistem swakelola, sesuai Perbub perlu adanya partisipasi dari masyarakat itu sendiri salah satunya menyiapkan benteng atau landasan alat untuk bekerja.
     
"Masyarakat juga seharusnya melakukan perintisan sendiri, melakukan pengukuran jumlah tanggul yang dibutuhkan sebelum dilaksanakan pekerjaan," ucapnya. 
     
Meski demikian lanjutnya, Dinas perkebunan Kabupaten Inhil akan terus menggesa percepatan pembangunan tanggul di sejumlah lokasi, sehingga abrasi yang mengakibatkan kerusakan pada kebun kelapa masyarakat dapat segera teratasi.
     
"Kita akan terus pantau progresnya," tambahnya.