Ini Alasan Daeng Pa’ja Ritual di Jembatan Kembar Hingga Tutup Jalan

Sabtu, 26 Januari 2019

INHILKLIK.COM, MAKASSAR – Video paranormal ritual di Jembatan Kembar Sungguminasa Gowa, Sulawesi Selatan (Sulsel) viral di media sosial.

Saat ritual digelar, warga sempat menutup jalan selama beberapa menit. Sebab, paranormal yang diketahui bernama Daeng Pa’ja (45) itu melakukan ritual di tengah jembatan. Ritual tolak balak dilakukan agar tidak terjadi banjir susulan.

Wanita berusia 45 tahun itu mengaku sudah mendatangi Bendungan Bili Bili Makassar untuk menggelar ritual serupa. Jika bendungan ini jebol, Makassar akan tenggelam.

Saat ritual digelar, warga Desa Gentungang, Kecamatan Bajeng Barat, Kabupaten Gowa, memblokade jalan hingga prosesi ritual selesai. Akibatnya, arus lalulintas sempat macet parah selama beberapa menit, Jumat (25/1/2019).

Ritual dilakukan jelang salat Jumat atau sekitar pukul 11.45 Wita. Ritual tolak balak itu menyita pehatian warga. Mereka mengabadikan momen langka itu dengan kamera handphone.

Daeng Pa’ja yang mengenakan pakaian dan kerudung serba merah tampak duduk bersila di tengah jembatan. Di depannya terdapat segelas air putuh. Mulutnya komat kamit membaca mantra.

Ritual ini membuat para pengguna jalan emosi. Sebab, perjalanan mereka terhambat akibat diblokade. Bunyi klakson pun bersahutan saat ritual digelar.

Usai ritual, Daeng Pa’ja diamankan di Pos Lalulintas Polres Gowa. Ia dianggap membuat gaduh dan memacetkan lalu lintas.

Daeng Pa’ja mengaku melakukan ritual agar bencana longsor dan banjir tidak terulang lagi. Ia menyebut bencana banir yang melanda beberapa daerah di Sulsel, khususnya Gowa dan Makassar terjadi lantaran penghuni bumi tidak lagi normal.

Korban Banjir di Sulsel: 59 Meninggal, 25 Hilang

banjir sulawesi selatan, banjir sulsel, banjir makassar, banjir

Kondisi banjir di Sulsel yang difoto dari udara. (Istimewa)

Sebanyak 106 desa terdampak bencana banjir dan tanah longsor yang tersebar di 13 kabupaten/kota se-Sulawesi Selatan (Sulsel).

Di antaranya Kota Makassar, Kabupaten Gowa, Jeneponto, Maros, Barru, Wajo, Pangkep, Sidrap, Soppeng, Bantaeng, Takalar, Sinjai dan Kepulauan Selayar.

Menurut Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho, data sementara dampak bencana di Sulsel per 25 Januari 2019 pukul 12:00 WIB tercatat 59 orang meninggal, 25 hilang, 47 luka-luka, 6.596 orang terdampak, 3.481 orang mengungsi, 79 unit rumah rusak, 4.857 unit rumah terendam, dan 11.876 hektar sawah terendam banjir.

Kerusakan sarana fisik antara lain 10 jembatan, 16,2 km jalan, dua pasar, 12 unit fasilitas peribadatan, enam fasilitas pemerintah, dan 22 unit sekolah.

“Sedangkan longsor menyebabkan 14 orang meninggal dunia, satu orang hilang dan dan orang luka,” kata Sutopo melalui keterangan resminya, Jumat (25/1/2019).

Sutopo menyebutkan, longsor yang menimbulkan banyak korban terjadi di Dusun Pattiro Desa Pattallikang Kecamatan Manuju Kab Gowa. Longsor terjadi saat hujan lebat.

Material longsor menutup separuh Dusub Pattiro dan menimbun belasan rumah yang berasal dari bukit Pattiroang di belakang perkampungan. Saat kejadian sisi bukit tiba-tiba runtuh disertai gemuruh tanpa ada tanda-tanda sebelumnya.

Saat ini, banjir sudah surut di beberapa wilayah. Tim SAR gabungan masih terus melakukan evakuasi, pencarian dan penyelamatan korban. Bantuan terus berdatangan dari berbagai pihak.

“BPBD bersama BNPB, TNI, Polri, Basarnas, Kemensos, Kemenkes, Kementerian PU Pera, SKPD, NGO, relawan dan berbagai unsur lainnya terus membantu penanganan darurat,” tukas Sutopo.

Berikut video paranormal ritual di Jembatan Kembar Sungguminas Gowa:

(one/pojoksatu)