Sejarah Pasar Pulau Palas di Inhil

Selasa, 19 Februari 2019

INHILKLIK.COM, TEMBILAHAN - Pasar Pulau Palas ini dibangun pada masa kolonial Belanda pada tahun 1936. Dahulunya daerah ini merupakan daerah yang sangat padat pemukimannya. Untuk menunjang sektor perekonomian tersebut, maka didaerah ini dahulunya juga terdapat pelabuhan bea dan cukai, serta dermaga yang terdapat pada sisi timur pasar. Daerah Pulau Palas dikenal juga sebagai salah satu daerah penghasil kopra di Kabupaten Indragiri Hilir.

Secara umum komponen-komponen bangunan Pasar Pulau Palas ini masih asli belum ada perubahan. Pasar Pulau Palas secara administartif berada di Desa Pulau Palas, Kecamatan Tembilahan Hulu dan berada persisi di tepi Sungai Indragiri.

Daerah secara geografis merupakan daerah yang sangat strategis mengingat berada tepat disungai Indragiri yang merupakan jalur lintas bagi aktivitas perekonomian dan perdagangan khususnya di daerah Indragiri Hilir (Tembilahan).

Bangunan Pasar Pulau Palas merupakan sebuah bangunan berbentuk persegi empat dengan ukuran 40,24 m x 14,35 m dengan tinggi 7 m yang beratap seng, dengan tiang-tiang penyangga tanpa dinding (terbuka). Bangunan memanjang arah utara – selatan. Pada bagian alas (lantai) terbuat dari coran semen. Pada masing-masing sisi timur-barat lantai sedikit ditinggikan ± 75 cm dari bagian lantai tengah. Bagian ini berfungsi sebagai tempat meletakan dagangan.

Pada bagian tengah lantai yang rendah merupakan tempat bagi para pengunjung (pembeli). Berdasarkan pengamatan tim, secara keseluruhan komponen bangunan masih asli. Pada areal sekeliling bangunan terdapat bangunan-bangunan ruko (rumah toko) baik bangunan lama maupun baru. Sedangkan pada sisi timur bangunan terdapat sebuah dermaga sebagai penunjang aktivitas perekonomian (bongkar muat bahan/barang dagangan).

Berdasarkan keterangan masyarakat dermaga ini sudah ada sejak masa pendirian pasar. Namun sekarang dermaga ini sudah diperbaharui.

Sumber: situsbudaya.id