Sejarah Kebudayaan Islam: Penaklukan Mekkah

Jumat, 10 Mei 2019

INHILKLIK.COM, PEKANBARU - Setahun setelah peperangan Khandaq, Rasulullah SAW pergi ke Mekkah untuk menunaikan ibadah haji pada tahun 628 Masehi atau 6 Hijriah. Namun, saat itu hubungan antara Madinah dan Mekkah tidaklah damai.

Dengan diiringi 1000 orang, Rasulullah SAW melintas padang pasir untuk pergi menuju Mekkah. Sepanjang perjalanan, rombongan Rasulullah mengucapkan puji-pujian 'labbayk Allahumma labbayk (aku datang ya Allah, aku datang).

Kedatangan Rasulullah SAW membuat panik kaum kafir Quraisy. Mereka kemudian mencoba menghadang rombongan Rasulullah SAW.

Kedua pihak akhirnya bertemu di pinggiran Kota Mekkah bernama Hudaybiyah. Pihak kafir Quraisy menawarkan suatu gencatan senjata. Kemudian, Rasulullah diizinkan datang lagi pada musim haji berikutnya.

Meski pada awalnya usulan kafir Qurasy ditolak sebagian sahabat, Rasulullah menyetujuinya. 

Tahun 630 Masehi atau 8 Hijriah, Rasulullah kembali ke Mekkah, setelah pihak kafir Quraisy melanggar perjanjian Hudaybiyah. Kaum kafir Quraisy membantu sekutunya menyerang sekutu umat muslim.

Dengan kekuatan sebesar 10.000 pasukan, Rasulullah dan pasukan muslim tak mendapatkan perlawanan saat memasuki Kota Mekkah. Apalagi, sebelumnya pemimpin Mekkah, Abu Sufyan telah masuk Islam. 

Saat memasuki Mekkah, Rasulullah SAW sudah menyebarkan pesan bahwa setiap penduduk yang masuk rumah dan menguncinya akan aman, siapa yang berlindung di rumah Abu Sufyan akan aman, dan siapa yang masuk Masjidil Haram akan aman.

Rasulullah SAW memerintahkan semua patung yang ada di sekeliling Ka'bah. Rasulullah juga mengampuni penduduk Mekkah.