Dinkes Inhil Adakan Pertemuan Persiapan Bulan Imunisasi Anak Sekolah

Jumat, 16 Agustus 2019

INHILKLIK.COM, TEMBILAHAN - Dinas Kesehatan Kabupaten Indragiri Hilir melalui Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) menggelar pertemuan persiapan Bulan Imunisasi Anak Sekolah (BIAS) bagi Pengelola Program Imunisasi Puskesmas se-Kab. Inhil yang dipusatkan di Aula Hotel Inhil Pratama 14 s.d 16 agustus 2019.

Ketua Panitia yang juga Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Subowo Radiyanto SKM. M.Kes dalam laporannya mengatakan kegiatan bias bertujuan menjamin terjaganya tingkat imunitas anak usia sekolah agar terhindar dari penyakit campak, rubella, tetanus dan difteri.

Tujuan khusus : meningkatkan kekebalan anak usia sekolah terhadap penyakit campak, rubella, tetanus dan difteri.

menurunkan angka kesakitan dan kematian akibat penyakit campak, rubella, tetanus dan difteri.

memberikan kekebalan secara terus menerus sehingga diharapkan pemberian vaksin ini dapat memberikan perlindungan terhadap anak hingga dewasa.

Kepala Dinas Kesehatan H. Zainal Arifin, SKM. M.Kes yang dalam hal ini diwakili oleh Sekretaris Dinas Kesehatan Rahmi Indrasuri, SKM. M.KL saat diwawancarai oleh Media Center Tim ( MCT ) mengatakan pembangunan kesehatan bertujuan meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap penduduk agar dapat mewujudkan derajat kesehatan yang optimal.

efektifitas program imunisasi sudah terbukti secara global, nasional maupun lokal. secara global dapat dibuktikn dengan terbasminya penyakit menular yang dapat dicegah dengan imunisasi (PD3I) seperti penyakit cacar (variola). Upaya imunisasi yang berkualitas perlu ditingkatkan untuk mencapai tingkat population immunity (kekebalan masyarakat) yang tinggi sehingga PD3I dapat dibasmi, dieleminasi atau dikendalikan. Dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, upaya imunisasi dapat semakin efektif, bermutu dan efisien. Pencapaian secara global dapat terlaksana apabila pelaksanaan imunisasi mencapai target yang yang tinggi sesuai dengan yang diharapkan merata disemua wilayah.

imunisasi yang telah diperoleh dari bayi belum cukup untuk melindungi terhadap penyakit, sejak anak memasuki usai sekolah terjadi penurunan kekebalan, pada usia sekolah anak-anak mulai berinteraksi dengan lingkungan baru dan bertemu dengan lebih banyak orang sehingga beresiko tertular atau menularkan penyakit, maka pemerintah melalui Kementerian Kesehatan Republik Indonesia sejak tahun 1984 telah mulai melaksanakan program BIAS.

Pelaksanaan BIAS merupakan keterpaduan lintas program dan lintas sektor terkait sebagai salah satu upaya mengurangi angka morbiditas dan mortalitas.

"Melalui pertemuan BIAS ini, kita mengharapkan peran guru menjadi sangat strategis dalam memotivasi murid dan orang tuanya", ungkap Rahmi

"Kerena pemberian imunisasi pada anak sekolah bertujuan sebagai investasi bagi pembangunan sumber daya manusia yang produktif, meningkatkan kemampuan hidup sehat sehingga peserta didik dalam lingkungannya hidup sehat, sehingga dapat belajar, tumbuh dan berkembang secara harmonis dan optimal menjadi sumber daya manusia yang berkualitas", tambahnya

"Untuk mendapatkan hasil yang lebih baik pada cakupan maupun mutu pelayanan diharapkan petugas kesehatan dapat memperkuat kemitraan dengan lintas sektor terkait", tutupnya.. (adv)