Perlukah Indonesia Disanksi Soal Karhutla? PM Malaysia: Saya pikir PBB mengatakan iya

Kamis, 26 September 2019

INHILKLIK.COM, PEKANBARU - Perdana Menteri (PM) Malaysia Mahathir Mohammad berkata bahwa kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) yang terjadi di Indonesia sama dengan Karhutla di hutan Amazon, Brasil.

"Seperti Anda ketahui, presiden Brasil yang baru menganggap pembakaran hutan ini untuk aktivitas pertanian yang lebih besar, dan belum ada yang bisa menghentikannya. Jadi saya pikir, sistem tidak memungkinkan kita untuk ikut campur urusan dalam negeri orang lain." tuturnya, dikutip dari Bernama, Kamis, 26 September 2019.

Hal ini diungkapkan Mahathir saat kunjungannya ke Amerika Serikat untuk menghadiri Sidang Majelis Umum PBB. "Anda dapat menyalahkan Indonesia, Anda dapat mengkritik, tetapi mereka akan terus membakar," katanya.

Lantas perlukah tindakan lebih keras terhadap Indonesia, seperti menjatuhkan sanksi ekonomi dan mendesak komunitas internasional untuk memberikan tekanan, mengingat situasinya semakin gawat, Mahathir mengatakan, dampak kebakaran hutan ke depannya akan lebih parah, bahkan tak hanya Asia Tenggara saja yang diselimuti kabut asap, melainkan seluruh dunia.

"Saya pikir PBB mungkin mengatakan iya, ini bukan masalah nasional, ini bukan urusan dalam negeri, ini adalah masalah internasional dan bahwa dunia harus menjalankan hak untuk mengambil tindakan. Jika kita memiliki kerangka berpikir itu, maka kita dapat melakukan sesuatu ketika seseorang menolak menerima bantuan untuk memadamkan api, misalnya," kata Mahathir.

Mahathir mengatakan, sistem internasional yang ada saat ini sudah terbentuk sedemikian rupa sehingga tidak bisa menangani kebakaran hutan dan lahan seperti terjadi di Indonesia, yang kabut asapnya mencapai sebagian negara Asia Tenggara.