Picu Ketakutan Dunia, Menlu Prancis Sebut Iran Bisa Buat Senjata Nuklir dalam Setahun

Sabtu, 11 Januari 2020

INHILKLIK.COM, JAKARTA - Iran telah menarik diri dari kesepakatan nuklir bersama sejumlah negara. Hal itu membuat sejumlah negara khawatir.

Menteri Luar Negeri Prancis, Jean-Yves Le Drian mengatakan, Iran dapat memiliki senjata nuklir dalam satu hingga dua tahun. Jika negara itu terus melanggar perjanjian nuklir 2015, dikutip dari Aljazeera, Sabtu (11/1/2020).

"Jika mereka terus mengurai perjanjian Wina, maka ya, dalam waktu yang cukup singkat, antara satu dan dua tahun, mereka bisa memiliki akses ke senjata nuklir, yang bukan merupakan pilihan," kata Le Drian di radio RTL.

Para menteri luar negeri Uni Eropa akan mengadakan pertemuan darurat langka pada hari Jumat sore, dengan harapan dapat memandu AS dan Iran menjauh dari konfrontasi.

Namun, jika terbukti bahwa sebuah pesawat Ukraina minggu ini dijatuhkan oleh rudal Iran, yang kemungkinan akan mempersulit masalah lagi bagi para diplomat.

Pada hari Senin, kepala urusan luar negeri Uni Eropa Josep Borrell tweeted penyesalannya pada keputusan Iran baru-baru ini untuk menjauh dari lebih banyak aspek dari perjanjian nuklir, yang, katanya, "sekarang lebih penting daripada sebelumnya"

 Iran telah menarik diri dari kesepakatan nuklir bersama sejumlah negara. Hal itu membuat sejumlah negara khawatir.

Menteri Luar Negeri Prancis, Jean-Yves Le Drian mengatakan, Iran dapat memiliki senjata nuklir dalam satu hingga dua tahun. Jika negara itu terus melanggar perjanjian nuklir 2015, dikutip dari Aljazeera, Sabtu (11/1/2020).

"Jika mereka terus mengurai perjanjian Wina, maka ya, dalam waktu yang cukup singkat, antara satu dan dua tahun, mereka bisa memiliki akses ke senjata nuklir, yang bukan merupakan pilihan," kata Le Drian di radio RTL.

Para menteri luar negeri Uni Eropa akan mengadakan pertemuan darurat langka pada hari Jumat sore, dengan harapan dapat memandu AS dan Iran menjauh dari konfrontasi.

Namun, jika terbukti bahwa sebuah pesawat Ukraina minggu ini dijatuhkan oleh rudal Iran, yang kemungkinan akan mempersulit masalah lagi bagi para diplomat.

Pada hari Senin, kepala urusan luar negeri Uni Eropa Josep Borrell tweeted penyesalannya pada keputusan Iran baru-baru ini untuk menjauh dari lebih banyak aspek dari perjanjian nuklir, yang, katanya, "sekarang lebih penting daripada sebelumnya".