Jengkel, Pengusaha Australia Minta PM Tony Abbott Bunuh Diri

Rabu, 04 Maret 2015

post

INHILKLIK.COM - Pengusaha kaya raya asal Australia, Clive Palmer, kemarin memicu kontroversi. Dia menilai Perdana Menteri Tony Abbott lebih baik bunuh diri saja karena tidak peduli lagi pada sektor pendidikan.

Clive yang memiliki bisnis pertambangan mengaku jengkel setelah pemerintahan Abbott memangkas dana bantuan untuk universitas di seantero Negeri Kanguru.

"Bunuh diri sajalah Tony Abbott," ujarnya seperti dilansir Channel News Asia, Rabu (4/3).

Miliarder yang dikenal karena kebijakan pro-pendidikan itu mengecam rencana pemerintah memangkas subsidi pendidikan tinggi sebesar 1,25 persen pada 2015. Kebijakan itu akan membuat rata-rata biaya kuliah melonjak enam persen lebih mahal.

Abbott mengaku ingin menghemat ASD 900 juta anggaran pemerintah. Dana itu sebetulnya dibutuhkan 80 ribu mahasiswa tingkat S1 hingga pascasarjana untuk membayar SPP lebih murah.

Komentar Clive soal 'bunuh diri' mengundang kecaman publik. Sejak kemarin, dia diserang banyak pengguna Twitter.

"Ketika Clive Palmer meminta perdana menteri bunuh diri, dia sudah mempermalukan dirinya sendiri," ujar seorang pengguna Twitter.

Clive yang juga seorang politikus independen di parlemen, segera meminta maaf atas komentarnya. Dia berusaha meluruskan maksud kata-katanya yang menyerang Abbott.

"Bunuh diri yang saya maksud tentu dalam bidang politik. Abbott sama saja bunuh diri karena mengeluarkan kebijakan yang bertentangan dengan aspirasi warga Australia," tuturnya.

Lewat Twitter, Clive kembali mengulang permintaan maafnya. Dia mengaku sembrono memakai istilah bunuh diri. (*)