Malang, Kepala TKI Ini Kerap Dihajar Majikan Malaysia Pakai Baskom

Jumat, 06 Februari 2015

post

 Aksi solidaritas mendorong jaminan keselamatan para TKI di luar negeri. Foto: Antara
INHILKLIK.COM - Seorang tenaga kerja Indonesia (TKI) Sutiah (43) asal Cirebon, Jawa Barat, yang bekerja sebagai pembantu rumah tangga di Tawau Negeri Sabah, Malaysia, mengaku terpaksa melarikan diri karena seringkali dipukuli majikan. Korban sempat menggelandang di Malaysia sebelum akhirnya terjaring razia polisi Malaysia dan dipulangkan ke Tanah Air.

"Saya lari dari rumah majikan karena seringkali diperlakukan kasar dengan memukul pakai baskom dan lain-lainnya," kata Sutiah, dengan nada mengiba, saat tiba di Terminal Penumpang Pelabuhan Internasional Tunon Taka Kabupaten Nunukan, Jumat (7/2) malam.

Sutiah menjadi TKI ke Negeri Sabah atas bujukan seseorang di kampungnya dengan perjanjian bekerja sebagai pembantu rumah tangga. Dia berangkat dari Cirebon pada 20 Oktober 2014, namun belum menerima upah hingga hari terakhir melarikan diri dari rumah majikan.

Korban mengaku majikan kerap memukul kepalanya menggunakan baskom atau alat dapur lainnya. Bahkan, selama bekerja dan diperlakukan kasar itu, majikannya sering mengancam akan memulangkannya ke Indonesia. "Saya serba salah. Setiap habis kerja dianggapnya tidak betul dan diancam macam-macam," beber dia.

Majikan perempuan juga sering mengancam akan memenjarakan dirinya atau dijual ke majikan lain jika tidak sanggup memenuhi keinginannya. Jengah dan takut dengan ancaman majikannya, Sutiah akhirnya memutuskan kabur pada suatu malam. 

Selama dua bulan lebih bekerja pada majikan tersebut, Sutiah mengaku belum pernah menerima upah karena harus membayar agensi yang memberangkatnya ke Malaysia selama empat bulan. Paspornya juga ditahan majikan yang berdomisili di Jalan Bukit Raya Tawau, Malaysia itu. 

"Pokoknya saya kapok jadi TKI, mau kerja saja di kampung, kumpul sama anak-anak saja di Cirebon," tutup janda beranak tiga itu. (Rimanews)