Kontak Dengan Kadis Kesehatan Positif Covid-19, Bupati Sergai 'Wajib' Dilakukan Test Swab

Kamis, 20 Agustus 2020

Ilustrasi terkonfirmasi Covid-19.

INHILKLIK.COM, SERGAI - Bupati Sergai Ir. H. Soekirman dinilai enggan mematuhi protokoler kesehatan dengan melakukan isolasi mandiri meski ia tercatat kontak dengan Kepala Dinas Kesehatan inisial dr. BS yang dinyatakan positif covid-19.

Terkait Kadis Kesehatan terkonfirmasi Covid-19, Jubir Gugus Tugas Covid-19 Akmal menerangkan korban awalnya mengalami sakit dengan gejala demam dan menggigil hingga malam hari pada tanggal 13 Agustus lalu. Keesokan paginya korban langsung melakukan pemeriksaan medis ke RS Murni Teguh dan kemudian dirawat inap sekaligus diambil sampel swab-nya untuk menjalani PCR test.

"15 Agustus 2020, RS Murni Teguh merilis hasil pemeriksaan sampel dan menyatakan BS terkonfirmasi positif Covid-19. Kemarin, Tim Gugus Tugas lewat Dinas Kesehatan melakukan penyelidikan epidemiologi dan tracing terhadap kontak erat, terutama keluarga dan lingkungan kerja di dinas yang bersangkutan,” jelas Akmal lagi dalam konferensi pers. 

Diketahui, Bupati Sergai Ir. H. Soekirman kontak erat dengan dr. BS saat berkunjung kerumah Roman (44) di Pantai Cermin, Rabu (12/8) dalam hal ini Bupati Sergai masuk dalam status  ODP namun Bupati Soekirman dinilai tidak mengindahkan protokoler kesehatan yang harus menjalani isolasi mandiri serta melakukan tes PCR dan Swab.

Dalam hal ini Ketua DPD PSI Sergai Ahmad Almaseh kepada wartawan Kamis (20/8) mengatakan harus waspada terhadap covid-19 yang kian melanda Indonesia.  Dan hari ini Kepala Dinas Kabupaten Sergai  terkonfirmasi positif Covid-19 yang harus dilakukan tracking kemana saja selama 14 hari terakhir pasien berpergian. Treashing kemana saja pasien kontak, selanjutnya Testing setelah mendapat kemana saja ia kontak maka lakukan test Swab atau PCR untuk menentukan orang lain terjangkit atau tidak. 

" Kita meminta kepada gugus tugas Sergai untuk serius menangani Covid-19. Ini bukan saatnya untuk bersenang-senang atau bernyanyi ria, kita sedang extra odenary keadaan perang besar maka penanganannya harus luar biasa" beber Ahmad Almaseh.

Sejauh ini, sebut Ahmad Almaseh, apakah gugus tugas memiliki data siapa saja yang kontak dengan dr. BS. Covid-19 ini bukan sebuah penyakit yang dijadikan Aib atau menjadikan pasien covid-19 diskriminasi, justru adanya data itu kita bisa mencegah orang lain tidak tertular dan jangan sampai Covid-19 ini menjadi bom waktu di Sergai.

" Kita berharap Bupati Sergai menjadi contoh bagi masyarakat Sergai, Bupati yang kontak dengan kadis kesehatan wajib melakukan test PCR  atau Swab lalu mengisolasi diri terlebih dahulu bukan keliaran hingga sebagai penyalur penyebaran "harapnya.

Ahmad Almaseh  juga berharap kepada ketua Gugus tugas Provinsi Sumut untuk menegur ketua Gugus Covid-19 Kabupaten Sergai Ir. H. Soekirman yang tidak mengindahkan protokoler kesehatan.

Informasi dihimpun awak media, Bupati Sergai Ir. Soekirman masih aktif menghadiri berbagai kegiatan dengan orang banyak, diantaranya mengukir arung jeram serta bimtek kepala desa yang memboyong keluarganya ke Parapat.

Terpisah, ketika dikonfirmasi inhilklik.com Jumat (21/8), Jubir Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19, Drs H. Akmal melalui pesan WhatsApp tidak menjawab.