Ratusan KPM Perbaungan 'Menderita', Kepala Dinas Sosial Sergai Dinilai Obral Janji

Selasa, 15 Desember 2020

Kantor Dinas Sosial Sergai di Tualang, Perbaungan. (Ist)

INHILKLIK.COM, SERGAI - Penyaluran Bantuan sembako untuk puluhan ibu-ibu Keluarga Penerima Manfaat (KPM) akhirnya terkendala 2 Bulan lamanya, terhitung mulai November dan Desember tahun 2020 di wilayah Kecamatan Perbaungan, Kabupaten Serdang Bedagai.

Pasalnya, sebanyak ratusan KPM, pemilik KKS/ATM Mandiri untuk program sembako Kecamatan Perbaungan, Sebab KKS tidak  dikembalikan yang diduga diambil oleh TKSK atas Perintah Kepala Dinas Sosial Serdang Bedagai pada Bulan November, hingga hari ini Selasa 15 Desember 2020 belum ada titik terang dari Dinas Sosial Kabupaten Serdang Bedagai.

Sedangkan dalam pantauan Awak media, bahwa diketahui enyaluran Program Sembako sudah dilaksanakan pada tanggal 8 Desember 2020 di agen-agen penyalur Bank Mandiri.

Menurut salah seorang Keluarga Penerima Manfaat (KPM), Sri Wahyuni (31) warga Dusun I Desa Jambur Pulau Kecamatan Perbaungan kepada wartawan, Selasa (15/12) sore mengatakan bahwa awalnya Kartu Keluarga Sejahtera (KKS) kami dipinjam sebentar oleh Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan (TKSK) Kecamatan Perbaungan. Rupanya ditahan namun hingga kini belum juga dikembalikan.

"Kembalikan kartu (KKS) kami, karena itu hak kami. Bantuan ini sangat kami harapkan karena untuk menopang kelanjutan hidup apalagi ditengah Pandemi Covid-19,"ujarnya dengan nada sedih. 

Senada dengan Lumawati (48),  seluruh KPM khusus Dusun I Desa Jambur Pulau tidak mengetahui titik permasalahannya kenapa KKS kami bisa ditahan. Karena arahan selama Pandemi Covid-19, jadi kami titipkan KKS itu sama ketua kelompok, ketika mau penyaluran rupanya ditahan oleh pihak TKSK dan Dinas Sosial Sergai.

"Janji pihak Dinas Sosial, Minggu ke Minggu mau dikembalikan, buktinya sampai sekarang gak ada juga. Kami sangat membutuhkan bantuan tersebut,"jelasnya.

Terakhir, Nur Baini (41) berharap agar kiranya KKS milik seluruh KPM khususnya di Perbaungan agar dikembalikan karena sulitnya perekonomian ditengah Pandemi Covid-19.

"Bantuan itu sangat kami butuhkan untuk menopang kehidupan. Apalagi saya sedang merawat ibu saya berusia 72 Tahun, yang menderita lumpuh,"tutupnya.