Syamsuar Tak Ingin Petani Ditangkap Lagi Gegara Karhutla

Kamis, 04 Maret 2021

Gubernur Riau Syamsuar mengingatkan kepada warganya khususnya petani, agar tidak lagi tersangkut hukum karena terkait kasus Kebakaran Hutan dan Lahan (karhutla). Dia meminta para petani atau warga agar tidak menerima uang dari orang yang sengaja membuka lahan dengan cara membakar.

Syamsuar melihat pengalaman permasalahan karhutla sebelumnya, ada beberapa warga yang ditawarkan sejumlah uang dan kemudian akhirnya malahan menjadi korban terjerat kasus hukum. 

Sementara orang yang membayar warga itu hanya mengutamakan kepentingan pribadi tanpa memikirkan dampak dari pembakaran tersebut.

"Saya tak ingin lagi ada warga Riau yang berhadapan dengan hukum hanya karena diberi uang oleh oknum untuk membuka lahan dengan cara membakar," kata Syamsuar, Kamis (4/3). 

Syamsuar tak bosan-bosannya mengajak seluruh pemuka agama, tokoh adat hingga kepala wilayah mulai dari tingkat RT hingga bupati dan wali kota untuk turut mengedukasi masyarakat. Para tokoh itu diharapkan agar mengingatkan warga, jika membuka lahan dengan cara membakar adalah cara yang salah dan membahayakan.

"Apalagi di tengah pandemi Covid-19 ini yang masih membebani kehidupan masyarakat," kata Syamsuar.

Syamsuar juga sudah melakukan rapat bersama Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Riau serta DPRD Riau untuk mencari solusi supaya jangan membuka lahan dengan cara membakar.

"Sampai saat ini masih saja ada yang ditangkap karena karhutla, artinya tidak jera yang juga jadi beban bagi kita semua.

Untuk itu sosialisasi terus dilakukan dengan baik. Karena semua ini tidak bisa ditangani oleh pemerintah dan TNI-Polri saja, melainkan juga harus dilakukan secara bersama-sama," tegas Syamsuar 

Pemprov Riau juga sudah menyiapkan berbagai program untuk masyarakat. Di antaranya menyediakan alat berat secara gratis untuk membuka lahan. Sehingga, bagi masyarakat yang ingin mebuka lahan bisa mengajukan kepada intansi terkait di daerah yang akan diteruskan ke tingkat provinsi.

"Alat berat itu sudah disediakan di PUPR Riau, jadi masyarakat bisa mengajukan peminjaman dan tidak lagi melakukan pembakaran untuk membuka lahan," sebut Syamsuar. (*)