Literasi Digital di Inhil, Narsum Paparkan Batasan Kebebasan Berekspresi di Dunia Digital

Kamis, 15 Juli 2021

INHILKLIK.COM, TEMBILAHAN - Dalam rangka mewujudkan masyarakat Indonesia yang paham akan Literasi Digital, Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) mengadakan kegiatan Literasi Digital, pada Rabu 14 Juli 2021 pukul 13.30 WIB - selesai di Kabupaten Indragiri Hilir, Provinsi Riau.

Kegiatan tersebut bertujuan untuk mengedukasi dan mewujudkan masyarakat agar paham akan Literasi Digital lebih dalam dan menyikapi secara bijaksana dalam menggunakan digital platform di 77 Kota / Kabupaten area Sumatera II, mulai dari Aceh sampai Lampung dengan jumlah peserta sebanyak 600 orang di setiap kegiatan yang ditujukan kepada PNS, TNI / Polri, Orang Tua, Pelajar, Penggiat Usaha, Pendakwah dan sebagainya.

4 kerangka digital yang diberikan dalam kegiatan tersebut, antara lain Digital Skill, Digital Safety, Digital Ethic dan Digital Culture dimana masing masing kerangka mempunyai beragam thema.

Sebagai Keynote Speaker, Gubernur Provinsi Riau yaitu Drs. H. Syamsuar, M.Si., memberikan sambutan tujuan Literasi Digital agar masyarakat cakap dalam menggunakan teknologi digital, bermanfaat dalam membangun daerahnya masing masing oleh putra putri daerah melalui digital platform. Kemudian, Presiden RI, Bapak Jokowi juga memberikan sambutan dalam mendukung Literasi Digital Kominfo 2021.

MUH. NURFAJAR MUHAROM (Relawan TIK), pada sesi Kecakapan Digital. Dalam pemaparannya, Fajar menjelaskan beberapa tren profesi seperti, konten kreator, spesialis media sosial, pemasaran digital, dan software engineering. Sedangkan, tren usaha meliputi, starup, online shop, dropship, dan affiliate marketing. Fajar menjelaskan hybrid role atau pekerjaan ganda, merupakan tren pekerjaan yang dibutuhkan oleh perusahaan atau organisasi untuk tenaga kerjanya yang bisa mengerjakan banyak keterampilan dan peran.

Hal yang harus dilakukan untuk menghadapi era digital diantaranya, berpikir kritis, ketrampilan berpikir kritis memungkinkan untuk dapat membedakan informasi mana saja yang termasuk kebenaran atau kebohongan, fiksi atau nonfiksi, serta fakta atau oipini. Kreatifitas, dengan ketrampilan kreatif, dapat terbiasa melihat suatu masalah dari berbagai perfektif. Komunikasi, skill komunikasi yang efektif menjadi salah satu alat yang akan membantu membangun relasi. Serta, kolaborasi, merupakan keterampilan yang harus dikuasai untuk menghadapi pekerjaan di masa depan.

Dilanjutkan dengan sesi Keamanan Digital oleh, VIRNA LIM (Charlwoman os Sobat Cyber Indonesia). Virna mengangkat tema “MAIN AMAN SAAT BELANJA ONLINE”.

Virna menjelaskan kemajuan teknologi jika tidak dibarengi dengan literasi digital yang baik, maka akan berdampak buruk bagi masyarakat, Bangsa, dan Negara. Transformasi digital saat pandemi covid-19 mendorong terjadinya perubahan struktural yang sangat cepat pada bidang pendidikan, pekerjaan, kesehatan, dan belanja.

Virna menyampaikan cara aman saat belanja online antara lain, pastikan online shop dapat dipercaya, baca dengan cermat kebijakan yang dilakukan oleh situs tempat belanja, waspada dengan barang sangat murah, baca deskripsi produk yang akan dibeli, pilih cara pembayaran yang paling aman atau gunakan rekening bersama, simpan bukti transaksi, serta selalu gunakan perangkat pribadi.

Sesi Budaya Digital oleh, INTAN FANDINI (Konten Kreator & Enterpreneur). Intan memberikan materi dengan tema “MEMAHAMI BATASAN DALAM KEBEBASAN BEREKSPRESI DI DUNIA DIGITAL”.

Intan menjelaskan tantangan dalam media sosial mencakup, hoax atau berita bohong yang sumbernya tidak jelas. Ciri-ciri informasi hoax meliputi, mengakibatkan kecemasan, kebencian, dan permusuhan, sumber berita tidak jelas, tidak terverifikasi, dan tidak berimbang, serta bermuatan fanatisme atas nama ideologi, judul dan pengantarnya provokatif. Berikutnya cyber bullying, ialah perundungan dengan menggunakan teknologi digital. Cyber bullying dapat terjadi di media sosial, platform chatting, dan platform bermain game. Serta, SARA atau suku, ras, dan antargolongan, telah menjadi salah satu pokok konflik sosial yang rupanya sangat sensitive bagi sebagian besar publik.

Hal yang harus dilakukan di dunia digital ialah berpikir sebelum mengunggah. Dengan menerapkan true, pastikan hal yang ingin diunggah adalah sesuatu yang benar dan bukan informasi palsu. Helpful, pastikan informasi yang diunggah merupakan hal yang berguna  bagi orang lain. Illegal, tidak mengunggah sesuatu yang illegal atau melanggar ketentuan hukum di Indonesia. Necsarry, biasakan mengunggah sesuatu hanya yang penting. Serta, kind, unggah sesuatu yang positif.

Narasumber terakhir pada sesi Etika Digital oleh, AAN ABDUL NASHIR, S.PD (Guru SDN 014 Kab. Pelalawan). Aan mengangkat tema “SUDAH TAHUKAH KAMU DAMPAK PENYEBARAN HOAX?”.

Aan membahas hoax, merupakan berita bohong yang isinya tidak sesuai dengan kebenaran yang sesungguhnya. Terdapat beberapa penyebab dan pemicu hoax antara lain, prioritaskan isi artikel dari pada sumber beritanya, suka berbagi malas membaca, mengikuti tren, tidak mempunyai pekerjaan, dan terlalu cemas terancam akan terjadi bahaya. Dampak hoax meliputi, memicu perpecahan, menyita waktu generasi muda, menurunkan reputasi pihak yang dirugikan, menguntungkan pihak tertentu, serta berita hoax membuat fakta tidak lagi dapat dipercaya.

Cara cerdas dalam menangkal penyebaran berita hoax di media sosial antara lain, tidak menyebarkan berita tanpa melihat kebenarannya, tidak terpengaruh dan hati-hati pada judul provokatif, teliti dan cermati alamt situs, periksa fakta asal dan sumber beritanya, teliti keaslian foto, ikut serta dalam grup anti hoax di media sosial. Serta, segera adukan ke pihal berwenang bila menemukan berita hoax.

Webinar diakhiri oleh KEVIN NGUYEN (Co-Founder Cetak Kreator dan Influencer dengan Followers 54,3 Ribu).

Kevin menyimpulkan hasil webinar dari tema yang sudah diangkat para narasumber berupa, belanja aman di e-commerce dengan memastikan online shop dapat dipercaya, baca dengan cermat kebijakan yang dilakukan oleh situs tempat belanja, dan waspada dengan barang sangat murah. Hybrid role atau pekerjaan ganda, merupakan tren pekerjaan yang dibutuhkan oleh perusahaan atau organisasi untuk tenaga kerjanya yang bisa mengerjakan banyak keterampilan dan peran.

Hal yang harus dilakukan di media sosial sebelum mengunggah ialah, true, helpful, illegal, necsarry, dan kind. Waspada hoax yang dapat mengakibatkan memicu perpecahan, menyita waktu generasi muda, menurunkan reputasi pihak yang dirugikan, serta menguntungkan pihak tertentu. Berpikir terlebih dahulu sebelum mengunggah sesuatu di media sosial.(rilis)