Sebuah petir tunggal yang menyambar di tiga negara bagian AS teridentifikasi sebagai yang terpanjang di dunia. Hal itu terungkap lewat laporan badan cuaca PBB pada Selasa (1/2/2022).

Petir yang dijuluki megaflash itu melesat secara horizontal dengan tingkat rendah yang langka sejauh 768 km antara awan di Negara Bagian Texas dan Negara Bagian Mississippi, Amerika Serikat, pada April 2020.
Petir itu terdeteksi oleh para ilmuwan menggunakan teknologi satelit dan jaraknya dikonfirmasi oleh komite Organisasi Meteorologi Dunia (WMO).

“Perjalanan melalui udara (pesawat) akan memakan waktu beberapa jam dan dalam hal ini jarak ditempuh (petir itu) hanya dalam hitungan detik,” kata juru bicara WMO, Clare Nullis, dikutip Reuters, Selasa (1/2/2022).

Megaflash lain yang terjadi di atas Uruguay dan Argentina pada Juni 2020 juga mencetak rekor baru, yakni sebagai petir tunggal yang terlama dengan durasi 17,1 detik, kata WMO.

Dua megaflash yang baru dibukukan ini tidak pernah menyentuh tanah. Kendati demikian, mereka bisa berfungsi sebagai pengingat akan bahaya fenomena cuaca yang dapat membunuh ratusan orang per tahun.

“Kami tegaskan kembali pesan kami, ketika guntur mengaum, ketika Anda melihat kilat—masuklah ke dalam rumah. Jangan mencari perlindungan di gubuk pantai, jangan berdiri di bawah pohon,” kata Nullis.