Tak Mau Sebut Inhil Negeri Seribu Jembatan, Ini Alasan Bupati Wardan

Jumat, 14 November 2014

post

Bupati Inhil, HM Wardan/Goriau.com
TEMBILAHAN - Selama masa kepemimpinan Bupati, Indra Mukhlis Adnan, sebutan Indragiri Hilir (Inhil) yang dikenal dengan nama Negeri Seribu Parit diubah menjadi Negeri Seribu Jembatan. Namun selama hampir 1 tahun kepemimpinan HM Wardan ini, ia kembali menyebut Inhil sebagai Negeri Seribu Parit.

Berdasarkan penjelasan HM Wardan saat mengekspose keunggulan yang ada di Inhil pada tim penilai investment award dari Provinsi Riau, dikatakannya alasan kenapa ia kembali menggunakan nama seribu parit dikarenakan parit adalah urat nadi kehidupan di Inhil.

''Lebih dari 70 persen, nenek moyang kita dahulu adalah petani kelapa. Dan parit digunakan mereka untuk membawa kelapa keluar dari kebun,'' jelas HM Wardan.

Oleh karena itulah, dikatakan mantan Kepala Dinas Provinsi Riau ini, kenapa di Inhil ini terdapat ribuan parit. Karena setiap 1 buah kebun mili nenek moyang terdahulu, dibuatlah 1 buah parit.

''Jika sudah lewat Inhu, lewat jembatan rumbai, sebelum masuk Tembilahan, itu sudah lebih 50 parit yang harus dilalui,'' ujar Bupati.

Karena nilai sejarah itulah, dikatakan HM Wardan, Inhil lebih tepat disebut sebagai Negeri Seribu Parit, bukan lagi Negeri Seribu Jembatan. Apalagi masyarakat di Inhil sudah menggunakan pembagian wilayah seperti parit 1, parit 2, parit 3 dan seterusnya dalam kehidupan sehari-hari.

''Itulah kenapa, setiap ada kegiatan apa saja, saya selalu menyebut Negeri Seribu Parit. Karena saya ingin, Inhil dikenal lagi sebagai Negeri yang memiliki ribuan parit,'' tukas HM Wardan.(Goriau)