Kampanye Terbaik adalah Pengabdian

Jumat, 14 November 2014

post

Oleh: Abdul Malik Al-Munir
(Presiden Rumah Peradaban)

“Kampanye Terbaik adalah Pengabdian” kata ini mungkin singkat, namun ia padat akan makna, betapa tidak kata ini sangat cocok bagi mereka yang ingin umur matinya lebih panjang ketimbang umur hidup. Artinya mungkin seseorang hanya hidup didunia dalam umur yang relatif singkat, katakanlah itu 60 tahun sampai 70 tahun. Namun sejak kematian seseorang yang tadinya mengabdi untuk masyarakat dan agamanya akan panjang usia. Contoh saja Bapak pendiri Bangsa ini, Soekarno. Beliau akan tetap disesbut namanya oleh orang dinegeri ini, begitu para pahlawan bangsa Indonesia.

Pengabdian adalah kunci untuk mengkampanyekan diri dan tampil lebih daripada yang lain, tidak heran agama Islam menyebut orang yang paling mulia disisi Allah diantara kamu adalah orang yang paling bertaqwa  (QS. Al Hujuraat [49]: 13), dalam taqwa terkandung pengabdian kepada Allah dan manusia. Untuk alasan pengabdian pulalah manusia diciptakan oleh Allah (QS. Adz Dzariyat (51): 56). Bahkan Allah sendiri menyuruh hamba-Nya untuk berlomba-lomba dalam kebajikan (pengabdian) (Qs Al-Baqarah ayat 148).

Sungguh pengabdian menjadi tolak ukur kemulian manusia, karena dalam hakikat pengabdian adalah berbuat tanpa pamrih, tanpa pamrih yang saya maksud adalah dari sisi manusia. Ketika pengabdian dengan hakikatnya yang terkandung dildalamnya dilakukan, maka sipelaku akan memperoleh keistimewaan-keistimewaan, tidak cukupkah permisalan-permisalan yang ditunjukkan oleh Sang Maha Pencipta sebagai ganjaran terhadap orang-orang yang mengabdi?. Sebut saja contoh para Nabi dan Rasul, Para penegak keadilan, Para Pahlawan, Ulama. Mereka adalah bukti para pengadi, yang dengan pengabdiannya memperoleh keistimewaan.

Maka diakhir tulisan ini saya ingin mengatakan, marilah mengkampanyekan diri dengan pengadian, wahai para anggota legislatif yang terhormat, wahai para pejabat yang mulia, wahai siapapun yang ingin namanya dicatat dalam lembar sejarah hidup manusia. 

Kehormatan, kemulian dan keistimewaan akan engkau dapatkan dengan pengabdian. Untuk penduduk negeri ini (Indonesia) sudah lama pertiwi ini memanggil pengabdianmu, kita sedang terpuruk dalam kancah dunia, pertiwi ini memanggil mana pendekar-pendekar negeri ini yang akan membawa negeri ini kepada kesejahteraan, mari bertanya pada diri masing-masing “apa yang sudah kita berikan terhadap negeri ini” yang setiap saat kita mengambil manfaat darinya. Salam Bravo Indonesia. (*)