INHILKLIK - Analis di Bernstein, Gautam Chhugani dan Mahika Sapra membagikan prediksi harga Bitcoin (BTC) mereka saat membahas tentang perusahaan intelijen perangkat lunak yang berfokus pada aset kripto tersebut, Microstrategy.
Melansir News.bitcoin.com, Senin (17/6/2024) Gautam dan Mahika yakin harga BTC dapat mencapai USD 1 juta pada tahun 2033 dan memperkirakan siklus tertinggi sebesar USD 200,000 pada tahun 2025, naik dari perkiraan sebelumnya sebesar USD 150,000.
"Kami merevisi ekspektasi harga Bitcoin ke siklus tertinggi USD 200 pada tahun 2025 (vs. USD 150K sebelumnya)," kata Gautam dan Mahika.
Perkiraan dasar kami, Bitcoin seharga USD 200.000 pada tahun 2025, USD 500.000 pada tahun 2029 dan USD 1 Juta pada tahun 2033," bebernya.
Para analis sebagian besar mengaitkan perkiraan harga bullish dengan kuatnya permintaan dari dana yang diperdagangkan di bursa atau ETF Bitcoin.
"Kami percaya bahwa ETF yang diatur di AS adalah momen penting bagi kripto, membawa permintaan struktural dari kumpulan modal tradisional," jelas mereka.
Selain itu, keduanya juga memperkirakan bahwa pada tahun 2025, ETF Bitcoin akan menampung sekitar 7% dari BTC yang beredar, dan meningkat menjadi 15% pada tahun 2033.
Analis di Bernstein itu juga menjelaskan bahwa halving Bitcoin menciptakan skenario unik di mana tekanan jual alami dari penambang Bitcoin berkurang setengahnya, atau bahkan lebih karena mereka menyimpan lebih banyak Bitcoin sebagai antisipasi.
Pada saat yang sama, katalis baru untuk permintaan Bitcoin muncul, yang menyebabkan kenaikan harga secara eksponensial.
"Kami yakin Bitcoin berada dalam siklus bullish baru," pungkasnya.***