Ini Perbedaan Penyelenggaraan Haji Indonesia & Malaysia

Rabu, 15 Oktober 2014

post

INHILKLIK.COM, JAKARTA -- Penyelenggaraan ibadah haji antara Indonesia dan Malaysia ternyata banyak perbedaan yang cukup mendasar.

Yang paling mencolok, semisal terkait pemondokan.

Jamaah haji Malaysia bisa ditempatkan di hotel yang lebih dekat dengan Masjidil Haram karena memang biaya sewanya lebih mahal dari biaya sewa Indonesia.

Menurut Kepala Kantor Urusan Haji Indonesia Daker Makkah Endang Jumali setiap musim haji tiba, pelaksanaan penyelenggaraan haji Indonesia harus menunggu keputusan dari DPR.

"Sementara pemerintah Malaysia tidak," tuturnya usai menerima tim penyelenggara haji Malaysia yang dipimpin oleh Datuk Sayid, seperti dikutip laman Kementerian Agama, Rabu (15/10/2014).

Dengan begitu, lanjut Endang, Malaysia bisa melakukan kontrak dengan pihak hotel kapan saja. Bahkan Malaysia bisa menyewa penginapan 3 sampai 5 tahun.

"Sementara Indonesia setiap tahun harus renegoisasi karena menunggu keputusan DPR," jelasnya 

Namun demikian, Malaysia cukup kagum karena dengan Indonesia karena mampu memberikan pelayanan terpadu kepada jamaah haji yang jumlahnya besar. 

"Mereka tidak menemukannya di penyelenggaraan haji negara lain seperti di Turki, India atau Pakistan,” kata Endang.

Indonesia, lanjutnya, mampu menyelenggarakan haji secara terpadu mulai dari Tanah Air, penyelenggaraan trasnportasi, penjemputan, penempatan jamaah haji hingga pemulangan.

Berikut delapan perbedaan penyelenggaraan ibadah haji antara Indonesia dan Malaysia.

Pertama, waktu tunggu, di Malaysia mencapai 63 tahun, sementara di Indonesia bervariasi antara 9 sampai 20 tahun tergantung daerah tempat mendaftarnya.

Kedua, biaya haji, Malaysia 5.000 dolar sementara Indonesia hanya 3.200 dolar.

Ketiga, biaya haji khusus (Haji Plus) di Malaysia termahal 53.000 dolar sementara Indonesia termahal 23.000 dolar

Keempat, kuota haji, Malaysia 27.9000 orang, sementara Indonesia lebih banyak 5,6 kali yakni 155.200 orang (haji reguler)

Kelima, jumlah penerbangan jamaah haji Malaysia 64 penerbangan sementara Indonesia mencapai 5,7 kali yakni 371 penerbangan

Keenam, jumlah penginapan yang disewa, Malaysia hanya 9 penginapan dan jaraknya dekat dengan Masjidil Haram, Indonesia 119 hotel yang letaknya banyak jauh dari Masjidil Haram

Ketujuh, biaya hotel, Malaysia 7.000 riyal per orang, Indonesia hanya 4.900 per orang

Kedelapan, pembiayaan haji Malaysia bisa dilakukan fleksibel sementara Indonesia harus menunggu keputusan DPR. (*)


Source: Bisnis.com