Edukasi Soal Sampah Pelastik, Mahasiswa Kukerta UNRI Laksanakan Kegiatan Ecobrick

Kamis, 22 Agustus 2024

Kelurahan Benteng, Sungai Batang - Permasalahan lingkungan yang dihadapi oleh masyarakat saat ini telah menyebabkan banyak kerugian, salah satu penyebab dari berbagai permasalahan lingkungan ini adalah sampah yang menggunung. Sampah plastik merupakan sampah yang memiliki jangka waktu penguraian lebih lama dibandingdengan jenis sampah lainnya.

Jenis sampah ini membutuhkan waktu hingga ratusan tahun untuk terurai secara alami. Oleh karena itu, para aktivis lingkungan mencari cara untuk menanggulangi permasalahan tersebut dengan menciptakan ecobrick.

Ecobrick merupakan inovasi pemanfaatan serta pengolahan sampah plastik dengan menggunakan botol plastik yang diisikan potongan sampah plastik hingga padat. Hasil dari padatan sampak plastik tersebut akan menyerupai bata, sesuai dengan arti dari ecobrick itu sendiri yaitu bata ramah lingkungan. Ecobrick dapat dimanfaatkan menjadi berbagai barang fungsional seperti hiasan, furniture, dan kreasi barang lainnya.

Dalam upaya mengatasi permasalahan sampah plastik, Kelompok Mahasiswa Kukerta UNRI Kelurahan Benteng mengedukasi siswa SDN 001 Benteng dan SDN 002 Benteng tentang pembuatan ecobrick.

Kharisma Abadi, salah satu mahasiswa KUKERTA Kelurahan Benteng, menjelaskan bahwa ecobrick ini tidak hanya bermanfaat untuk mengatasi permasalahan lingkungan yang ada, melainkan juga mengasah keterampilan dan kreatifitas sisiwa.

Melalui kegiatan ini, Mahasiswa KUKERTA UNRI Kelurahan Benteng membuat hiasan ecobrick berupa tulisan “SD 01” yang dipajang di lapangan SDN 001 Kelurahan Benteng dan tulisan “SD 02” yang ditanam di taman pekarangan SDN 002 Kelurahan Benteng.

“Permasalahan sampah plastik ini merupakan hal yang sepele, namun berbahaya. Kita adalah penggerak, kita adalah penegak. Jika bukan kita yang memulai, siapa lagi. Oleh karena itu, harapannya dengan kami memberikan pemahaman tentang sampah plastik dan cara pemanfaatannya, lingkungan Kelurahan Benteng terutama di SDN 001 dan SDN 002 dapat mengatasi permasalahan sampah plastik yang ada.” Ujar Kharisma, Selasa (13/8/2024).