INHILKLIK - Kementerian Kesehatan (Kemenkes) memberikan bantuan obat malaria kepada Provinsi Riau. Bantuan obat-obatan untuk pencegahan dan pengendalian malaria itu sudah tiba di Riau, Senin (14/10/2024).
Selain obat-obatan, Pemprov Riau juga mendapat bantuan berupa insektisida dan kelambu.
Penanggung jawab Malaria Fungsional Epidemiologi Madya Dinas Kesehatan Provinsi Riau, Musfardi Rustam, mengatakan bahwa begitu sampai di Pekanbaru, obat-obatan dan kelambu tersebut akan langsung didistribusikan ke daerah yang saat ini sedang mengalami kasus malaria yang cukup tinggi, yakni Kabupaten Indragiri Hilir (Inhil).
Obat-obatan dan kelambu bantuan Kemenkes sudah sampai di Pekanbaru. Selanjutnya, akan segera kami distribusikan, terutama ke Inhil," kata Musfardi, Senin (14/10/2024).
Musfardi menyebutkan, selain distribusi obat agar penanganan malaria lebih efektif, Diskes Provinsi Riau dan kabupaten terkait telah memperkuat kesiagaan dalam menangani potensi lonjakan kasus malaria. Tim medis lokal telah disiapkan untuk memberikan pengobatan dan mencegah penularan lebih lanjut.
"Dengan adanya bantuan dari pemerintah pusat, diharapkan penularan malaria di Riau dapat ditekan, dan masyarakat dapat kembali hidup sehat serta terhindar dari bahaya penyakit tersebut," harapnya.
Dia menjelaskan, saat ini total kasus malaria yang ditemukan di Inhil berjumlah 128 kasus. Itu berdasarkan pemeriksaan di tiga desa sekitar, yakni Desa Kuala Selat, Simbar, dan Pejuru.
Untuk temuan kasus malaria di Inhil, tepatnya di tiga desa yakni Kuala Selat, Simbar, dan Pejuru, sudah mencapai 128 kasus," sebutnya.
Sementara itu, Pj Bupati Inhil Erisman Yahya mengatakan, meningkatnya temuan kasus malaria di Desa Kuala Selat dan beberapa desa sekitarnya juga disebabkan oleh pemeriksaan yang dilakukan secara menyeluruh di daerah tersebut.
"Kalau temuan kasusnya meningkat, itu karena masyarakat yang diperiksa juga semakin banyak. Sebelumnya hanya sebagian masyarakat yang diperiksa," katanya.
Pemeriksaan secara menyeluruh kepada masyarakat tersebut dilakukan untuk mengetahui sejauh mana penyebaran kasus malaria. Dengan diketahuinya masyarakat yang terjangkit, pengobatan akan lebih mudah dan tepat sasaran.
"Sebab berdasarkan informasi yang kami dapatkan, malaria di Kuala Selat ini termasuk yang mudah menular. Karena itu perlu dilakukan pemeriksaan secara menyeluruh," jelasnya.