Petani Kopra Berikan Kontribusi Besar Perekonomian Inhil

Jumat, 12 September 2014

post

Foto: Humas Kab Inhil/Utusanriau.com
INHILKLIK.COM, Tembilahan - Sektor pertanian sebagai sektor unggulan diKabupaten Indragiri Hilir memberikan kontribusi cukup besar dalam perekonomian daerah. Kelapa adalah tanaman perkebunan yang memberikan kontribusi terbesar dalam  produksi dan ekspor.sebagian besar masyarakatnya berprofesi sebagai petani terutama kelapa dalam.

Sebagian besar petani kelapa di Tembilahan, mengolah hasil kebun kelapa menjadi kopra dengan cara diasap. Akibatnya kualitas kopra rendah sehingga mempengaruhi harga jual kopra yang sangat fluktuatif dan sangat tergantung pada industri minyak. 

Dampaknya sangat dirasakan petani pemilik kebun kelapa dan petani pengolah. Berdasarkan kondisi tersebut, sebagai komoditi unggulan daerah maka tanaman kelapa harus dikembangkan secara baik.

Namun ketergantungan petani yang tinggi terhadap pabrik-pabrik ini menyebabkan posisi tawar petani dalam menentukan harga kelapa sangat kecil, saat ini harga kelapa hanya sebesar Rp 700,- per kilo kopra (kelapa yang diasap). Sungguh sangat memberatkan petani, tidak sebanding dengan ongkos produksi yang dikeluarkan. Idealnya, menurut petani, harga yang sesuai adalah minimal Rp 1.000,- per kilo kopra, syukur-syukur di atas harga itu. Namun apa boleh dikata, harga ditentukan oleh pabrik pengolah.

Di sini lah seharusnya peran Pemerintah Daerah dalam menstabilkan harga kopra, atau solusinya pemkab setempat membangun pabrik pengolah kopra melalui perusda yang ada, sehingga pemasukan pemkab pun ada, tidak hanya sebatas menarik pajak dari pabrik swasta yang ada.

Dalam hal ini  Pemerintah Kabupaten Indragiri Hilir sampai sejauh ini terus berkomitmen untuk mempertahankan keberadaan kelapa dalam di Kabupaten Indragiri Hilir. Dimana mengingat memang sebagian besar masyarakatnya berprofesi sebagai petani terutama kelapa dalam.

Kabupaten Inhil memiliki potensi sumber daya alam (SDA) yang cukup berlimpah dan beraneka ragam, seperti wilayah perkebunan kelapa yang mencapai luas sekitar 393 ribu hektar, yang merupakan salah satu mata pencarian dan lahan penghidupan bagi masyarakat.

“Kalau boleh dikatakan, untuk wilayah kabupaten, Inhil merupakan daerah terbesar di dunia yang ditumbuhi dan ditanami pohon kelapa. Jadi, sesungguhnya kelapa adalah identitas Kabupaten Inhil, yang bisa dijadikan sebagai potensi unggulan dari daerah ini,” kata Bupati Inhil HM Wardan.

Kendati demikian, lanjut mantan Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Riau ini, sekarang sudah lebih dari 100 ribuan hektar lahan perkebunan kelapa masyarakat yang terkena intrusi air laut, yang berdampak pada tidak berfungsi dan tidak produktifnya hasil dari perkebunan kelapa tersebut, sehingga masyarakat banyak yang mengalih-fungsikan lahannya menjadi perkebunan kelapa sawit.

“Saya akan tetap mempertahankan kelapa sebagai pohon kehidupan di Kabupaten Inhil, salah satunya melalui Program Gerakan Masyarakat Tanam dan Pelihara Pohon Kelapa. Kemudian, Kita juga sudah mulai menanam kelapa hias di sejumlah titik jalan di Kota Tembilahan,” terangnya.

Selanjutnya ditegaskan Bupati, bahwa pada tahun 2014 ini Pemkab Inhil berkomitmen dan akan lebih fokus pada pembangunan di sektor perkebunan. Dimana, lebih dari 70 persen masyarakat Kabupaten Inhil menggantungkan hidupnya pada hasil perkebunan kelapa.(adv/hms/utisanriau)