Ekonom: Meski Direstu Aburizal Bakri, Melengserkan Gubernur Riau Tidak Mudah

Sabtu, 06 September 2014

post

Dr Viator Butar Butar. [Istimewa]
Dr Viator Butar Butar. [Istimewa]
INHILKLIK.COM, Pekanbaru  - Ekonom Riau Dr Viator Butar Butar berpendapat bahwa tidak mudah untuk melengserkan Annas Maamun sebagai Gubernur Riau, seperti yang digaungkan Syarwan Hamid mantan Mendagri, bahwa pelengseran orang nomor satu di provinsi ini mendapat restu Aburizal Bakri.

"Pernyataan Pak Syarwan Hamid sudah menimbulkan keresahan sosial paling berbahaya lagi dengan melengserkan gubernur Annas Maamun dan sepertinya dia kini menganggap gubernur itu tidak ada," kata Viator dalam keterangannya di Pekanbaru, Sabtu.

Menurut Viator yang juga Wakil Ketua Umum Kadin Provinsi Riau dengan pernyataan demikian, mantan Mendagri tersebut sudah menganggap masyarakat Riau ini bodoh, padahal melalui Pilkada Annas Maamun terpilih hingga dilantik menjadi gubernur.

Ia mengatakan, tidak akan semudah itu melengserkan Annas Maamun dari jabatan gubernur, apalagi besarnya biaya Pilkada yang sudah terserap mulai dari proes Pilkada tahap I hingga menjadi tahap II maka tidak pantas Syarwan Hamid menyampaikan pernyataan pelengseran itu.

"Atas pernyataan Syarwan Hamid tersebut, kami masyarakat Riau kecewa, sebab tidak banyak orang selevel Syarwan Hamid itu di Riau, namun sangat disayangkan pernyataannya sudah menimbulkan dan memancing mahasiswa berdemo," katanya.

Viator memandang bahwa, untuk menempuh pelengseran itu tentu menempuh mekanisme seperti yang diamanatkan dalm UU, lalu kemudian apakah UU yang telah melandasi pemilihan Annas Maamun menjadi gubernur Riau itu begitu mudah ditempuh untuk melakukan pelengseran itu.

Syarwan Hamid, menurut Viator memanasi masyarakat Riau dengan cara-cara emosional. Dia telah merusak proses Pilkada dan mengakibatkan masyarakat Riau menjadi terpecah belah.

"Kini masyarakat Riau sudah menjadi terbelah, yang seharusnya pak Syarwan Hamid, dengan bijak menegur apalagi kapasitasnya sebagai petinggi di Riau, bisa menasehati dan menegur Annas Maamun dengan cara-cara berbudaya, sebab terlalu besar kerugian yang dialami Riau dan iklim investasi menjadi kurang kondusif," katanya.

Selain itu, tudingan pak Syarwan Hamid, yang arogan akan menimbulkan kecemburuan sosial sangat tidak berdasar, padahal saya melihat enam bulan kepemimpinan Annas Maamun, telah membangkitkan gairah untuk membangun jalan tol , yang sudah hampir 10 tahun tenggelam itu. Bahkan lewat perjuangan beliau disahkannya RTRW Riau oleh pemerintah.

Menurut Viator dengan spirit ke-Riauan Annas Maamun itu seluruh komponen masyarakat mau berjuang bersama , buktinya RTRW Riau mau direvisi setelah itu selesai ditandatangani tinggal pemerintah menyerahkan draft Ranperda RTRW untuk disahkan oleh DPRD Riau menjadi Perda.

"Disamping itu Annas Maamun berani memangkas dan mengevaluasi anggaran APBD 2014, dan merealokasikan Rp1,3 triliun dari kegiatan pemborosan dan konsumtif dialihkan pada kegiatan yang dekat dengan kebutuhan masyarakat.

Ini suatu terobosan penghematan hingga Rp 200 miliar perjalanan dinas," katanya.

Oleh karena itu, kami menilai bahwa serangan politik oleh mantan Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Syarwan Hamid kepada Gubernur Riau Annas Maamun lebih mengarah pada persoalaan subjektif dan pembusukan kepada pemimpin Riau saja.

Kita berharap bahwa seluruh masyarakat Riau bisa bersama-sama membangun iklim investasi yang baik dalam hal ini semangat ke-Riauan perlu dipelihara terus dengan baik untuk mempercepat pembangunan di daerah. (antara)